Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Mahasiswa Geologi ITB Ini Raih Golden Ticket Kuliah S2 di Jepang

Muhammad Azka Faiz Siregar, mahasiswa Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih beasiswa S2 di Jepang.

18 Oktober 2022 | 15.49 WIB

Mahasiswa Teknik Geologi ITB 2018 Muhammad Azka Faiz Siregar untuk melanjutkan studi dengan beasiswa penuh di Jepang. Dok. Pribadi
Perbesar
Mahasiswa Teknik Geologi ITB 2018 Muhammad Azka Faiz Siregar untuk melanjutkan studi dengan beasiswa penuh di Jepang. Dok. Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Azka Faiz Siregar, mahasiswa Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih beasiswa S2 di Jepang. Belum genap sebulan menyelesaikan studi sarjana, Azka berkesempatan menimba ilmu di Graduate School of Science and Engineering, Ehime University, Japan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lewat Creating The Leader, Azka meraih golden ticket berkat prestasinya di bidang akademik maupun non-akademik. Azka aktif di organisasi kampus dan menjadi ketua himpunan Teknik Geologi ITB. Creating The Leader merupakan program dari Teknik Geologi ITB untuk membentuk generasi penerus bangsa yang unggul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama di ITB, Azka dikenal dengan mahasiswa yang aktif secara nonakademik. Di Keluarga Mahasiswa ITB (KM ITB), Azka pernah mengemban beberapa jabatan di antaranya di Direktorat Jenderal Bimbingan Khusus hingga Kementerian Koordinator Pengembangan Sumber Daya Manusia  pada 2020-2021. 

Azka menjelaskan dirinya meraih beasiswa berkat rekomendasi dari dua dosen Teknik Geologi ITB yakni Mirzam Abdurrachman dan Idham Andri Kurniawan. Azka mendapat rekomendasi untuk menjadi mahasiswa bimbingan Profesor Masayuki Sakakibara di Ehime University. "Setelah itu, saya mulai mencari beasiswa dan berkesempatan menerima beasiswa penuh dari Naiba yang bergerak di bidang geoengineering," ujarnya dilansir dari laman resmi ITB pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Sempat Terkendala Bahasa

Azka mengakui bahwa dirinya sempat terkendala masalah Bahasa. Profesornya, Sakakibara juga mewajibkan dirinya untuk bisa Bahasa Jepang walaupun saat kuliah Azka berada di kelas internasional. Hal ini bukan menjadi penghambat bagi Azka untuk bersosialisasi dengan mahasiswa lainnya. Azka yang cenderung mudah bergaul, mencoba beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan kemampuan Bahasa Inggris.

Belum genap seminggu di Jepang, Azka mengatakan dirinya merasa nyaman. Kehangatan orang Jepang dan suasana yang dingin membuat Azka tidak merasakan homesick. Terlebih Azka telah menemukan komunitas muslim yang membuat dirinya tetap ingat untuk selalu beribadah.

Namun, kegiatan kemahasiswaan di dalam kampus sangat terbatas bahkan tidak ada wadah seperti universitas di Indonesia. Sehingga, Azka berencana untuk membantu kegiatan Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang untuk tetap menghidupkan semangat berorganisasinya.

"Di masa masa muda, jangan pernah ragu ambil kesempatan yang ada. Awali segala sesuatu dengan niat yang baik dan selalu ingat tiga kata saat berinteraksi dengan orang lain. Terima kasih, minta maaf, dan minta tolong,” ucap Azka.

Baca juga:

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus