Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengapa Rata-rata Tinggi Badan Orang Indonesia Pendek?

Dibanding orang-orang Eropa, orang-orang di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, diketahui memiliki tinggi badan relatif pendek. Mengapa?

23 Februari 2023 | 20.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - World Population Review baru-baru ini merilis daftar negara dengan tinggi badan rata-rata tertinggi dan terendah di dunia pada 2023. Siapa sangka, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan tinggi rata-rata penduduk paling rendah, yaitu 62,2 inci. Sementara negara dengan tinggi badan rata-rata penduduk dipegang oleh Belanda dengan tinggi rata-rata 72,36 inci.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apabila dibandingkan dengan orang-orang Eropa, orang-orang di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, diketahui memiliki tinggi badan yang relatif pendek. Tak hanya Indonesia, negara-negara di Asia Tenggara lain sebenarnya memiliki tinggi badan yang tidak jauh berbeda. Lantas, mengapa rata-rata penduduk Indonesia memiliki tinggi badan yang minimal?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari dinkes.kulonprogokab.go.id, salah satu faktor utama yang mempengaruhi tinggi badan seseorang adalah keturunan atau genetik. Apabila salah satu atau kedua orang tua memiliki tubuh relatif pendek, kemungkinan anak mereka akan mewarisi karakteristik tubuh tersebut. Apabila gen tersebut dimiliki oleh kedua orang tua, peluang anak akan memiliki tubuh pendek akan makin besar.

Meskipun begitu, pada kenyataannya banyak anak yang mampu tumbuh tinggi, padahal kedua orang tuanya bertubuh pendek. Jangan heran dengan banyaknya contoh kasus semacam ini, terutama pada era sekarang. Sebab, masih ada faktor lain yang memiliki pengaruh kuat bagi pertumbuhan tubuh, yaitu asupan nutrisi, hormon, lingkungan, dan aktivitas fisik.

Selain itu, secara genetik, tinggi badan anak laki-laki cenderung lebih tinggi ketimbang anak perempuan. Keduanya mempunyai kecepatan pertumbuhan yang berbeda. Ada periode ketika anak perempuan lebih tinggi daripada anak laki-laki. Namun, saat mencapai masa pubertasnya, anak laki-laki akan tumbuh tinggi secara lebih cepat sampai melampaui anak perempuan.

Pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki akan berhenti pada usia 20 tahun. Sementara itu, anak perempuan akan terus tumbuh sampai usia 18 tahun. Namun, usia bukanlah patokan mati karena tinggi badan juga berkaitan dengan fase cepat pertumbuhan yang biasanya terjadi sebelum pubertas. Periode datangnya masa pubertas bervariasi pada setiap anak.

HAN REVANDA PUTRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus