Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Mengapa Semut Selalu Berjalan dalam Satu Baris Lurus?

Alasan gerombolan semut berbaris lurus ketika berjalan bermuara pada zat kimia beraroma yang disebut feromon.

27 September 2024 | 09.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan semut sering kali diabaikan, sehingga sebagian orang mungkin kurang memperhatikan bahwa gerombolan semut selalu berjalan dalam satu baris lurus. Mengapa demikian?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman Science ABC, semut menjalani seluruh hidup mereka dalam jarak yang dekat dengan teman-teman sarangnya. Satu sarang rata-rata dapat menampung ribuan semut, bahkan koloni yang lebih besar dapat menampung hingga 500.000 semut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semut juga dikenal memiliki cara komunikasi yang unik. Hal itu dikarenakan banyak semut yang penglihatannya buruk, sehingga mereka menggunakan indra yang berbeda untuk berkomunikasi: penciuman, pengecapan, sentuhan, dan pendengaran.

Antena (kaki dan mulut) pada semut memiliki kemoreseptor dan reseptor bau untuk menangkap berbagai molekul di lingkungan mereka. Selain itu, kehidupan hewan ini juga ditentukan oleh zat kimia.

Semut mengeluarkan sejumlah zat kimia yang dapat memberi sinyal informasi rumit terkait reproduksi, makanan, mencari tempat berteduh, atau kehidupan semut kepada semut lainnya, salah satunya adalah feromon. 

Dikutip dari laman Goaptive, alasan gerombolan semut berbaris lurus ketika berjalan bermuara pada zat kimia beraroma yang disebut feromon. Zat inilah yang menjadi kunci komunikasi antar satu semut dengan semut lainnya. 

Semut akan menghasilkan feromon untuk memperingatkan semut lain tentang predator di dekatnya, untuk memberi tahu semut lain agar membantu mempertahankan koloni, atau untuk berbagi lokasi sumber makanan. 

Ketika semut pekerja menemukan makanan atau sumber daya bermanfaat lainnya, ia akan meninggalkan jejak feromon saat kembali ke koloni. Dengan begitu, semut pekerja lainnya bisa meninggalkan koloni dan menggunakan jejak tersebut untuk menemukan sumber daya atau makanan.

Hal itu berlanjut ketika semut lain mengikuti jejak tersebut, di mana mereka akan melepaskan feromon tambahan. Dengan begitu, semut dapat membuat jejak tersebut semakin mudah dideteksi koloninya.

Semut pekerja akan mengikuti jejak ini hingga sumber makanan habis dikonsumsi atau tidak tersedia lagi. Maka dari itu, tak heran apabila manusia biasanya melihat dua baris semut, satu menuju makanan dan yang lainnya kembali. Dalam perjalanan itu, mereka bertemu satu sama lain dan sering kali bertabrakan atau saling menyapa.

Ada beberapa alasan mengapa semut melakukan hal ini. Pertama, gerombolan semut hanya menjelajah dan akhirnya bertabrakan satu sama lain. Sebuah studi pada 2018 menemukan bahwa semut tukang kayu menggunakan antena mereka untuk menjelajahi jejak bau yang mereka lalui.

Kedua, bisa jadi mereka saling bertukar informasi tentang sumber makanan. Ketiga, mereka bisa berbagi informasi tentang cara terbaik untuk mendapatkan makanan, misalnya rute terpendek, apakah rute tersebut mudah dilalui, dan apakah aman dari musuh.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus