Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal Bulus, Hewan Mirip Kura-kura yang Ditemukan di Klaten

Bulus merupakan hewan sejenis labi-labi atau kura-kura yang berpunggung lunak. Hewan ini hidup di air dengan diameter punggung mencapai 100 cm.

8 September 2021 | 14.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bulus yang diserahkan pada pengelola Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Dok. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini ditemukan seekor bulus dengan bobot 20 kilogram di Dusun Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Hewan ini ditemukan di sebuah terowongan kuno buatan Belanda yang tertimbun jalan raya. Namun saat ditemukan, hewan ini telah mati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bulus merupakan hewan sejenis labi-labi atau kura-kura yang berpunggung lunak. Hewan dengan nama ilmiah Amyda cartilaginea ini memiliki tempurung punggung yang dilapisi oleh kulit tebal dan licin. Perisai dari hewan ini terdiri dari tulang rawan, hal itulah yang membuat punggung hewan ini disebut lunak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari laman The IUCN Red List, hewan yang dikenal dengan nama Asiatic softshell turtle atau common softshell turtle ini merupakan anggota suku Trionychidae. Hewan ini hidup di air dengan diameter punggung mencapai 100 cm. Kepalanya bulat dengan mata kecil dan lubang hidung yang terletak di ujung belalai yang kecil dan pendek.

Perisainya membundar yang tertutupi kulit tebal yang lunak dan licin. Terdapat bintil-bintil dan lipatan memanjang yang halus dan terputus-putus di perisainya. Leher hewan ini pun panjang sehingga kepalanya dapat menjangkau setengah punggungnya. Bulus juga memiliki cakar yang kuat dengan kuku yang runcing pada tungkai depan. Warna hewan ini pun beragam, mulai dari hitam, abu-abu hingga kecoklatan.

Hewan ini biasanya menyebar luas di wilayah Asia Tenggara. Sedangkan di Indonesia, hewan ini dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Lombok, dan Sulawesi. Bulus biasanya hidup di perairan yang tenang dan berarus lambat. Hewan ini memangsa ikan dan hewan air kecil lainnya. Bulus pun biasanya bersembunyi di dalam lumpur atau pasir di dasar perairan.

Masyarakat tradisional di Indonesia biasanya memburu hewan ini untuk dimakan dagingnya. Perdagangan hewan ini bisa mencapai berton-ton per hari. Hal tersebut tentu mengancam populasi hewan ini. Karena itu International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkan hewan ini ke dalam status Rentan.

WINDA OKTAVIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus