Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda sejak lahir. Melalui metode Intelligence Quotient (IQ), tingkat kecerdasan seseorang dapat diukur. Ada yang memperoleh skor rendah, ada pula yang mencapai skor IQ super tinggi. Dua persen dari populasi penduduk dunia dengan IQ super tinggi alias jenius ini diketahui tergabung dalam komunitas Mensa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir situs resmi Mensa, komunitas ini didirikan pada 1946 oleh seorang pengacara Roland Berril dan ilmuwan Lance Ware. Kata Mensa dalam bahasa Latin berarti meja. Artinya, komunitas ini berisi sekumpulan orang di meja bundar yang tidak memandang etnis, warna kulit, asal negara, hingga kepercayaan. Meski begitu, syarat anggota yang bergabung adalah mereka yang memiliki tingkat IQ super tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mensa adalah komunitas sosial untuk orang-orang yang pandai dalam tes IQ. Ya, ada korelasi antara kecerdasan dan IQ, tapi tidaklah sepenuhnya sama,” kata pendidik Mensa Australia, Jeff Whittle, dikutip Tempo dari The Sydney Morning Herald.
Tertulis dalam Konstitusi Mensa, tujuan awal daripada komunitas ini adalah menciptakan masyarakat yang non-politis dan bebas dari semua perbedaan ras atau agama. Setiap lapisan masyarakat dengan tujuan menikmati kebersamaan satu sama lain dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial, budaya, dan intelektual. Kegiatan yang dilakukan, antara lain pertukaran ide, investigasi pendapat, dan proyek penelitian ilmiah.
Saat ini, ada sekitar 145.000 anggota Mensa yang tersebar di 90 negara di seluruh dunia. Menurut Kimberly Wilson, ketua Mensa Australia, fakta mengejutkan bahwa hampir sepertiga anggota Mensa di Australia adalah anak-anak. Bahkan, tujuh di antaranya berusia di bawah empat tahun.
Dalam hal ini, usia bukanlah penghalang untuk bergabung menjadi anggota Mensa selagi mendapat peringkat dua persen tertinggi dalam tes IQ Mensa. “Di Australia, sekitar sepertiga anggota Mensa adalah anak-anak. Tujuh di antaranya berusia di bawah empat tahun,” ujar Wilson, seperti dikutip dari SBS Life.
Sementara di Indonesia, komunitas Mensa baru didirikan pada 1990. Pada Juni 1991, tes IQ pertama diadakan di IPMI (sekolah MBA) di Jakarta selama dua hari. Ada 396 orang yang mengikuti tes dan kemudian 176 orang di antaranya mendapat skor dua persen teratas. Hingga saat ini, keanggotaan Mensa Indonesia tercatat sebanyak lebih dari 175 orang dengan latar belakang profesi yang berbeda. Apakah Anda tertarik untuk bergabung?
HARIS SETYAWAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.