Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Merujuk Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaiannya yang tersebab alam. Ada berbagai jenis bencana alam. Apa saja?
Jenis bencana alam
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Gempa Bumi
Gempa Bumi getaran yang terjadi karena pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menimbulkan gelombang seismik. Mengutip buku Natural Disasters, gempa Bumi bisa terjadi karena gunung meletus, tanah longsor, dan ledakan bom. Tapi, biasanya terjadi karena gerakan mendadak kerak Bumi di sepanjang bidang patahan. Patahan adalah retakan yang membatasi dua blok batuan ketika bergeser antara satu dan yang lainnya.
2. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi bencana alam yang terjadi karena endapan magma di dalam perut Bumi. Endapan itu didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Peristiwa ini berkaitan dengan naiknya magma dari dalam perut Bumi. Aktivitas magma yang memiliki suhu sangat tinggi di dalam perut Bumi berusaha keluar, sehingga terjadi retakan dan pergeseran lempeng. Magma yang keluar dari perut gunung berapi berarti sedang meletus.
Baca: Inilah 5 Negara yang Paling Aman dari Bahaya Bencana Alam
3. Tsunami
Tsunami penamaan yang berasal dari Bahasa Jepang yang berarti ombak besar di pelabuhan. Tsunami gelombang air besar yang terjadi karena gangguan di dasar laut, seperti gempa Bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah.
4. Tanah longsor
Tanah longsor diartikan sebagai peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan berbagai tipe dan jenis. Contohnya jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Mengutip Landslide Type and Processes, pergerakan batuan ini tergolong klasifikasi berdasarkan materialnya yang dibagi menjadi batuan, tanah, dan reruntuhan (debris). Kejadian longsor tersebab dua faktor, yaitu pendorong (pengaruh kondisi material) dan pemicu (bergeraknya material).
5. Kekeringan
Kekeringan keadaan kekurangan pasokan air di suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan. Waktunya bisa berbulan-bulan sampai bertahun-tahu. Biasanya, kejadian ini muncul jika suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Kondisi yang menyebabkan musim kemarau panjang dan cadangan air tanah menipis. Kekeringan bisa menjadi bencana malam bila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber penghasilan karena gangguan ekosistem.
6. Angin puting beliung
Peristiwa angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 kilometer perjam. Biasanya, angin puting beliung bergerak secara garis lurus dengan durasi maksimal selama 5 menit. Angin puting beliung terjadi karena arus udara yang naik ke atas dengan tekanan cukup kuat. Kondisi itu menyebabkan terjadi perbedaan suhu dingin dan panas di dalam awan. Saat proses itu, hujan belum turun karena air masih tertahan oleh udara yang bergerak naik ke atas.
7. Banjir bandang
Banjir bandang menggenangi atau mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar, seperti kayu, motor, bahkan rumah. Mengutip Petunjuk Tindakan dan Sistem Mitigasi Banjir Bandang, banjir bandang berbeda dari luapan air bah biasanya, karena waktu berlangsungnya cepat dan biasanya kurang dari enam jam.
Air yang tidak bisa diserap lagi menyebabkan kerusakan finansial dan fisik yang tergolong menjadi bencana alam. Air yang tergenang akan berkumpul di berbagai area permukaan rendah dan mengalir cepat ke daerah yang lebih rendah.
Baca: Pakar UGM Sebut Bencana Kelaparan Ancaman Mendatang, 3 Negara Ini Sudah Siap
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.