Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Mengenali Komet SWAN yang Akan Melintasi Bumi

Beberapa komet bak mengemban misi kamikaze, bernasib nahas karena mengarah tepat ke matahari.

2 Mei 2020 | 17.52 WIB

Komet Hartley 2. AP/ NASA/JPL-Caltech/University of Maryland
Perbesar
Komet Hartley 2. AP/ NASA/JPL-Caltech/University of Maryland

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah komet, C/2020 (SWAN), melesat dengan kecepatan 48.996 kilometer per detik akan melintasi Bumi dalam perjalanannya mengorbit matahari. Komet itu diperhitungkan sampai di titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 0,56 unit astronomi atau 85 juta kilometer pada 13 Mei 2020. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Belum diketahui periode garis edar orbitnya mengelilingi matahari. Jika dia mengorbit lebih dari 200 tahun, Komet SWAN kemungkinan berasal dari Oort Cloud, sebuah lokasi sekitar 100 ribu unit astronomi atau 100 ribu kali jarak Bumi dan matahari, jauhnya dari matahari. Ini adalah satu di antara rumah asal obyek kosmis berinti es yang bakal jadi komet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rumah lainnya adalah sebuah sabuk cakram terdiri dari gas, debu, dan batuan yang ada di luar Neptunus. Bedanya, komet dari Sabuk Kuiper--diambil dari nama penemunya, Gerard Kuiper--itu biasa disebut komet periode pendek karena mengorbit matahari kurang dari 200 tahun. Kemunculannya juga menjadi lebih mudah diprediksi karena kebanyakan diketahui pernah mengorbit sebelumnya. 

Secara keseluruhan, dicuplik dari laman NASA, ada miliaran komet yang mengorbit matahari. Mereka 'tercemplung' ke dalam orbit karena gaya gravitasi matahari. 

Setiap komet itu memiliki kesamaan yakni bagian beku di intinya yang disebut nukleus. Bagian itu terukur berdiameter beberapa kilometer saja. Bagian ini berisi es, gas beku dan sedikit debu.

Sebuah komet akan menghangat dan mengembang menciptakan atmosfer atau coma seiring mendekat ke matahari. Panas matahari lalu akan membuat inti es pada komet berubah menjadi gas sehingga coma semakin besar atau berkembang hingga ratusan ribu kilometer.

 

Memotret Komet di Ufuk Timur

 

Tekanan dari sinar dan angin matahari yang berkecepatan tinggi berperan membuat komet kerap disebut bintang berekor. Debu dan gas dalam coma yang tertiup menjauhi matahari itu bisa sangat panjang dan terang terdiri dari gas dan ion.

Beberapa komet melesat pada jarak yang aman dari matahari. Komet Halley misalnya, melintasi matahari pada jarak tak lebih dekat dari 89 juta kilometer. Komet ini adalah yang paling terkenal karena bisa terlihat dengan mata telanjang melintasi Bumi setiap 75 tahun.

Tapi beberapa komet yang lain bak mengemban misi kamikaze, bernasib nahas karena mengarah tepat ke matahari. Atau, melintas terlalu dekat sehingga hancur dan menguap. Adapun Komet SWAN diperkirakan akan berada terdekat dengan matahari pada jarak 0,432 AU pada 27 Mei mendatang. 

NASA | HEAVENS-ABOVE

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus