Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah temuan menunjukkan lapisan berlian padat sepanjang 9 mil atau 15 kilometer tersembunyi jauh di bawah permukaan Merkurius. Berdasarkan laporan Live Sience, Berlian tersebut hampir pasti tidak dapat ditambang namun dapat membantu memecahkan beberapa misteri terbesar planet Merkurius, seperti komposisi planet dan medan magnet anehnya.
Dikutip dari nationaldiamond.com, peneliti di Universitas Sun Yat-sen di Zhuhai, Tiongkok, berteori bahwa berlian di Merkurius berasal dari hantaman asteroid selama miliaran tahun. Perkiraan mereka diperkuat oleh Kevin Cannon, ahli geologi di Colorado School of Mines.
“Gelombang tekanan dari asteroid atau komet yang menghantam permukaan dengan kecepatan puluhan kilometer per detik dapat mengubah grafit di Merkurius menjadi berlian,” kata Kevin Cannon, ahli geologi di Colorado School of Mines, saat mempresentasikan temuan terbarunya di Lunar and Planetary Science Conference, dikutip dari wired.com.
Fakta Planet Merkurius
1. Suhu Paling Ekstrem di galaksi Bima Sakti
Merkurius memiliki fluktuasi suhu paling ekstrem dari semua planet yang ada di galaksi Bima Sakti. Melansir dari NASA, pada siang hari suhu di merkurius bisa mencapai 800 derajat Fahrenheit atau 430 derajat celcius. Sedangkan pada malam hari turun hingga mencapai -290 derajat Fahrenheit atau -180 derajat celcius. Hal ini karena planet ini tidak memiliki atmosfer untuk memerangkap panas.
2. Bukan Planet Terpanas
Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari, dengan jarak rata-rata sekitar 36 juta mil (58 juta kilometer). Meskipun letaknya dekat, Merkurius bukanlah planet terpanas di tata Surya. Gelar itu dipegang oleh Venus berkat atmosfernya yang padat.
3. Terdekat di Tata Surya
Dengan jarak rata-rata 36 juta mil (58 juta kilometer), Merkurius berjarak 0,4 unit astronomi dari Matahari. Satu unit astronomi (disingkat AU) adalah jarak dari Matahari ke Bumi. Dari jarak ini, dibutuhkan waktu 3,2 menit bagi sinar matahari dari Matahari ke Merkurius.
4. Mengorbit Matahari Lebih Cepat
Planet ini bergerak cepat mengelilingi matahari setiap 88 hari, bergerak melalui ruang angkasa dengan kecepatan hampir 29 mil (47 kilometer) per detik, lebih cepat daripada planet lainnya. Merkurius hanya membutuhkan 88 hari di Bumi untuk mengitari Matahari.
5. Planet Terpadat Kedua
Merkurius adalah planet terpadat kedua, setelah Bumi. Merkurius memiliki inti logam besar dengan radius sekitar 1.289 mil (2.074 kilometer), sekitar 85 persen dari radius planet. Cangkang luar Merkurius, yang sebanding dengan cangkang luar Bumi (disebut mantel dan kerak), hanya setebal sekitar 400 kilometer (250 mil).
6. Tertutup Batu dan Debu
Dikutip dari almanac.com, Merkurius berwarna abu-abu gelap dan tertutup oleh batu dan debu. Merkurius telah menjadi batuan cair yang dingin selama miliaran tahun, dan merupakan satu-satunya planet di Tata Surya yang berupa batuan polos.
8. Memiliki Berbagai Macam Atmosfer
Dikutip dari astrophotographylens.com, memiliki "eksosfer" tipis yang terbuat dari gas-gas seperti helium, natrium, dan oksigen. Eksosfer ini terbentuk akibat pemboman permukaan planet oleh partikel-partikel berenergi tinggi dari Matahari dan sumber-sumber lain.
9. Memiliki Es Air di Kutubnya
Pada 2012, wahana antariksa Messenger milik NASA menemukan bukti adanya es air di kutub Merkurius. Para ilmuwan yakin bahwa es tersebut terlindungi dari panas Matahari karena berada di kawah dekat kutub planet tersebut.
10. Dikunjungi oleh Dua Pesawat Luar Angkasa
Merkurius pernah dikunjungi oleh dua pesawat antariksa, yakni Mariner 10 dan Messenger milik NASA. Mariner 10 terbang melintasi Merkurius tiga kali pada 1970-an. Sementara Messenger mengorbit planet tersebut dari 2011 hingga 2015. Misi-misi ini memberikan informasi tentang geologi, medan magnet, dan atmosfer Merkurius.
11. Permukaan yang Berkawah
Permukaan Merkurius dipenuhi banyak kawah akibat hantaman asteroid dan komet. Kawah terbesar di Merkurius, yang disebut Cekungan Caloris, berdiameter sekitar 960 mil (1.550 kilometer). Saat ini, Merkurius memiliki geologi kompleks yang masih belum sepenuhnya dipahami.
Pilihan Editor: Penganut Teori Konspirasi: Alien Hidup di Merkurius
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini