Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan di British Columbia, Kanada, memiliki pengalaman yang berpotensi fatal beberapa waktu lalu. Saat dia tidur malam, sebuah meteorit--bagian meteor yang utuh setelah menembus atmosfer--kecil menembus atapnya dan menabrak bantal tepat di sebelahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden itu menghidupkan kembali pertanyaan, bagaimana jika sebuah batu yang cukup besar dan bisa menyebabkan kerusakan skala besar, katakanlah sebuah asteroid, menabrak Bumi? Pakar dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, Kelly Fast, menjelaskan, bagaimana pun saat ini tidak ada ancaman yang diketahui terhadap Bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Oleh karena itu, penting menemukan asteroid itu, sebelum mereka menemukan kita,” ujar dia dalam video yang diunggah ke Instagram NASA, Kamis, 21 Oktober 2021.
Fast merupakan seorang ahli pertahanan planet. Menurutnya, Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA mengamati langit untuk memastikan mereka dapat menemukan asteroid sebelum menabrak Bumi. “Tabrakan asteroid adalah bencana alam yang dapat dicegah,” katanya lagi.
Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA mendukung proyek untuk menemukan asteroid dan menghitung orbitnya jauh ke masa depan. Jika ancaman dampak asteroid ditemukan bertahun-tahun atau beberapa dekade sebelumnya, maka misi pembelokan arah tujuan asteroid mungkin bisa dilakukan.
Insiden meteorit di British Columbia itu bukan satu-satunya terjadi. Meteor menerjang menuju Bumi sepanjang waktu. Terkadang, yang besar bertahan dalam perjalanan melalui atmosfer Bumi dan mendarat di permukaan sebagai meteorit kecil.
Kadang-kadang, orang mengumpulkannya dan di lain waktu, batu-batu sisa meteor ini berakhir di museum atau di platform belanja online. Daripada meteorit, asteroid sangat besar, meskipun jauh lebih kecil dari planet, tapi mereka juga mengorbit Matahari seperti planet-planet.
GADGETS NDTV | NASA