Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Multiverse, Berbagai Pandangan tentang Alam Semesta Lain

Multiverse merupakan kumpulan hipotesis yang menyatakan, alam semesta yang dihuni manusia saat ini bagian kecil dari multisemesta

26 Juni 2022 | 18.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Poster film Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Dok. Marvel Studios.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konsep multiverse atau multisemesta kian diperbincangkan, salah satunya karena pengaruh genre film yang bertema fiksi ilmiah (science fiction).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022), termasuk salah satu film terbaru yang mengusung cerita multiverse.

Apa itu multiverse?

Mengutip Britannicamultiverse merupakan kumpulan hipotesis yang menyatakan bahwa alam semesta yang dihuni manusia saat ini bagian kecil dari multisemesta. Pandangan mengenai multiverse menjelaskan, ada alam semesta lain di antara ratusan miliar galaksi dan bintang yang tidak terhitung jumlahnya.

Jurnalis sains Michael Hanlon dalam esai World Next Door menjelaskan, versi paling sederhana dari multisemesta bernama alam semesta berlapis. Pertama kali diajukan oleh Andre Linde pada 1999, teori ini menyatakan alam semesta yang dihuni identik dengan beberapa yang lain. Setiap orang memiliki kembaran identik di Bumi yang identik, sekitar 10 pangkat 10 pangkat 120 tahun cahaya. Berisi pula entitas dengan kekuatan dan kecerdasan yang tak terbatas di alam semesta lainnya.

Jenis multisemesta lain disebut interpretasi banyak dunia dari mekanika kuantum, yang merupakan teori yang secara matematis menggambarkan materi berperilaku. Itu diusulkan oleh fisikawan Hugh Everett pada 1957, interpretasi banyak dunia menyatakan semua kemungkinan kuantum sesungguhnya nyata. Ketika melempar dadu mekanika kuantum, setiap hasil yang mungkin menjadi kenyataan dalam garis waktu paralelnya sendiri. Itu sebagai percabangan dari waktu juga kenyataan yang ada.

Alam semesta dalam multiverse berjalan secara terkhusus dengan hukum fisika, kumpulan bintang dan galaksinya, bahkan mungkin dengan peradaban cerdas. Konsep tentang multiverse muncul dalam beberapa bidang fisika dan filsafat. Dari sekian banyak pendapat tentang multiverse yang paling menonjol adalah teori inflasi. Adapun teori itu menggambarkan hipotesis tentang peristiwa yang terjadi ketika alam semesta dihuni manusia ini sekarang masih muda.

“Inflasi alam semesta kita diperkirakan telah berakhir sekitar 14 miliar tahun yang lalu,” kata Heling Deng, ahli kosmologi dari Arizona State University seperti dikutip dari Live Science.

Baca: Doctor Strange in the Multiverse of Madness Simpan Banyak Cerita di Balik Layar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus