Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2022 menghadirkan begitu banyak film yang hebat, salah satunya adalah Everything Everywhere All at Once. Dalam puncak penghargaan industri perfilman Hollywood atau Academy Awards (Piala Oscar 2023), yang digelar di Dolby Theatre Los Angeles, Senin 13 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film bergenre sci-fi, aksi, petualangan, fantasi, dan komedi ini berhasil menyabet tujuh piala dari total 11 nominasi, termasuk Best Picture yang merupakan kategori paling prestise dan bergengsi. Selain Best Picture, film yang tayang di HBO itu juga meraih piala untuk Best Editing dan Best Original Screenplay.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari cbsnews, Everything Everywhere All at Once adalah film komedi fiksi ilmiah Amerika yang rilis 2022. Film ini ditulis dan disutradarai Daniel Kwan dan Daniel Scheinert, yang memproduksinya bersama Anthony dan Joe Russo dan Jonathan Wang.
Film ini mengisahkan Evelyn Wang (Michelle Yeoh), seorang imigran Tionghoa-Amerika yang harus terhubung dengan versi alam semesta paralel dari dirinya sendiri untuk mencegah makhluk yang kuat menghancurkan multiverse. Michelle Yeoh berperan sebagai Evelyn, dengan Stephanie Hsu, Ke Huy Quan, Jenny Slate, Harry Shum Jr, James Hong, dan Jamie Lee Curtis sebagai pemeran pendukung. The New York Times menyebut film ini sebagai "pusaran anarki genre" dengan elemen komedi surealis, fiksi ilmiah, fantasi, film bela diri, dan animasi.
Kwan dan Scheinert mulai mengerjakan proyek ini pada 2010, dan produksinya diumumkan pada 2018. Soundtrack film ini menampilkan karya komposisi dari Son Lux, termasuk kolaborasi dengan Mitski, David Byrne, André 3000, John Hampson, dan Randy Newman. F
ilm ini tayang perdana di South by Southwest pada 11 Maret 2022, dan mulai dirilis secara terbatas di Amerika Serikat pada 25 Maret 2022, sebelum dirilis secara luas oleh A24 pada 8 April. Film ini meraup $107 juta di seluruh dunia, menjadi film pertama A24 yang menembus angka $100 juta dan melampaui Hereditary (2018) sebagai film dengan pendapatan tertinggi
Film ini mendapat pujian atas orisinalitas, skenario, arahan, akting (terutama dari Yeoh, Hsu, Quan, dan Curtis), efek visual, desain kostum, urutan aksi, skor musik, dan penyuntingan. Penggambaran konsep filosofis seperti eksistensialisme, nihilisme, dan absurdisme, serta pendekatannya terhadap tema-tema seperti neurodivergensi, depresi, trauma generasi, dan identitas Asia-Amerika, telah dianalisis secara luas.
Di antara berbagai penghargaannya, film ini menerima sebelas nominasi utama di Academy Awards ke-95, dan memenangi tujuh nominasi, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktris Terbaik (Michelle Yeoh), Aktor Pendukung Terbaik (Quan), Aktris Pendukung Terbaik (Curtis), Skenario Asli Terbaik, dan Penyuntingan Film Terbaik.
Film ini pun memenangi dua Penghargaan Golden Globe, lima Penghargaan Pilihan Kritikus (termasuk Film Terbaik), satu Penghargaan BAFTA, empat Penghargaan SAG (termasuk Ensemble Terbaik), tujuh Penghargaan Spirit Independen (termasuk Film Terbaik), dan raih empat penghargaan utama (DGA, PGA, SAG, dan WGA).
Selanjutnya: Setelah sabet banyak Piala Oscar 2023, Ini sinopsisnya....
Sinopsis film Everything Everywhere All at Once
Melansir dari imdb, Evelyn Quan Wang (Michelle Yeoh) adalah perempuan imigran asal China yang tinggal di Amerika bersama keluarganya. Bersama suaminya, Waymond Wang (Ke Huy Quan), Evelyn menjalankan bisnis penatu.
Suatu hari, Evelyn menghadapi masalah yang bertubi-tubi. Ayahnya, Gong Gong (James Hong), baru saja tiba dari China untuk menghadiri perayaan festival. Kemudian, Waymond berusaha untuk memberikan Evelyn surat gugatan cerai.
Sedangkan, anak semata wayang Evelyn, Joy Wang (Stephanie Hsu) ingin ibunya menerima kekasih barunya. Joy merupakan seorang lesbian yang berpacaran dengan Becky (Tallie Medel).
Namun, Evelyn tidak sempat untuk melakukan semuanya sendirian dalam satu waktu. Ia memiliki agenda mendesak, yaitu mengurus pajaknya di Revenue Service (IRS).
Saat sedang menuju ke meja kerja petugas IRS, Deirdre Beaubeirdre (Jamie Lee Curtis), tiba-tiba Waymond berubah menjadi orang lain. Waymond memperkenalkan dirinya sebagai Alpha Waymond, yaitu Waymond dari semesta lain yang disebut sebagai Alphaverse.
Alpha Waymond menjelaskan kepada Evelyn bahwa semesta sedang terancam oleh sebuah sosok bernama Jobu Tupaki. Suami dari semesta lainnya itu juga mencoba meyakinkan Evelyn bahwa multisemesta atau multiverse itu benar-benar ada.
Selain itu, Alpha Waymond mengatakan bahwa Alpha Evelyn menciptakan sebuah teknologi yang bisa membuat manusia meminjam kemampuan, memori, dan tubuhnya dari semesta yang lain. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi agar "verse-jumping" itu bisa dilakukan.
Alpha Waymond memberikan Evelyn sebuah alat yang bisa membuatnya melakukan verse-jumping. Melalui bantuan alat itu, Evelyn dapat melihat Evelyn-Evelyn lainnya jika ia memilih keputusan lain dalam hidupnya.
Tidak lama kemudian, satu per satu pasukan Jobu Tupaki mulai menyerang kantor IRS. Suaminya dari semesta lain itu juga meyakinkan Evelyn bahwa istrinya itu merupakan kunci agar bisa mengalahkan Jobu Tupaki dan menyelamatkan semesta. Namun, Evelyn tidak berpikiran hal yang sama.
Pilihan Editor: Kata Dosen Film Unpad tentang Everything Everywhere All at Once: Pukulan Mematikan Terhadap Nihilisme
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.