Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

NASA: Seperti Bumi, Pluto Juga Mengalami Perubahan Iklim

Ilmuwan NASA mengungkap dataran tinggi penuh es raksasa setinggi Menara Eiffel di planet katai Pluto di kawasan Bladed Terrain.

1 Oktober 2017 | 09.05 WIB

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Perbesar
Gunung es di Pluto. (newsweek.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

California - Ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap dataran tinggi penuh es raksasa setinggi Menara Eiffel di planet katai Pluto di kawasan Bladed Terrain. Menurut studi yang terbit secara online dalam jurnal Icarus edisi 24 Agustus ini, kawasan tersebut mengungkap bukti perubahan iklim di Pluto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jeffrey Moore, ilmuwan planet di NASA mengatakan dalam siaran persnya, menjelaskan, deposit es metana yang tinggi di Bladed Terrain menunjukkan Pluto mengalami variasi iklim. "Pluto akan lebih hangat saat es metana tersebut mulai menguap," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, tim ilmuwan, belum yakin penyebab metana tersebut menguap. Karena itu, dalam studi berjudul "Bladed Terrain on Pluto: Possible origins and evolution" itu, tim mencoba membandingkan dengan struktur serupa di bumi, penitentes. Penitentes adalah formasi salju yang ditemukan di dataran tinggi. Mereka berbentuk bilah salju dan es yang mengeras dan memanjang, umumnya memiliki arah menghadap matahari.

Penitentes di bumi terbentuk karena ada inkonsistensi kecil di permukaan yang bisa memusatkan cahaya matahari. Tempat-tempat itu kemudian meleleh lebih cepat. Di bumi, prosesnya membutuhkan sinar matahari yang cukup kuat yang tidak terhalang oleh awan. Itulah mengapa bilah salju ini lazim berada di tempat kering dan tinggi seperti Atacama, Chile.

Penitentes di Gurun Atacama, Chile. (newsweek.com)

Di bumi, medan seperti ini tidak terbuat dari metana melainkan dari air es dan tidak mencapai setinggi yang ada di Pluto. Penitentes paling tinggi mencapai 20 kaki atau sekitar 6 meter.

Dalam jurnal tim menyatakan belum yakin apakah kondisi di Pluto seluruhnya merupakan proses penguapan seperti penitentes di bumi atau puncaknya tumbuh karena pembekuan. Namun, mereka percaya bahwa daerah itu cukup dingin untuk membekukan metana. Salah satu alasan yang paling masuk akal adalah jaraknya yang hampir 40 kali lebih jauh jarak antara matahari dan bumi.

Menariknya, baik di Pluto maupun di bumi, kondisi ini terjadi di dekat khatulistiwa dan hanya di daerah yang tinggi. Ini memberi kesan kepada ilmuwan bahwa atmosfer dan iklim merupakan faktor penting dalam pembuatan kondisi ini.

Simak artikel menarik lainnya dari NASA dan Pluto hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ICARUS | SPACE | NEWS WEEK | ZUL’AINI FI’ID N.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus