Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mengembangkan berbagai fitur asisten pintar, kini OpenAI menawarkan teknologi kecerdasan buatan atau AI untuk menyalin suara seseorang. Hanya butuh rekaman berdurasi minimal 15 detik untuk membuat kloning suara yang sempurna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari laman Antara, Ahad, 31 Maret 2024, OpenAI tak berniat merilis teknologi berbasis kecerdasan buatan atau AI itu untuk publik, karena khawatir soal bahaya penggunaannya. Perusahaan pengembang ChatGPT yang dipimpin oleh Sam Altman itu mengumumkan pengembangan Voice Engine—nama teknologi tersebut—pada 29 Maret lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Manajemen hanya menampilkan Voice Engine sebagai sebuah hasil pengujian awal. “Kami menyadari bahwa menghasilkan pidato yang menyerupai suara masyarakat memiliki risiko serius. Menjadi perhatian utama pada tahun pemilu,” begitu bunyi pernyataan entitas yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Di New Hampshire, negara bagian sebelah timur laut AS, otoritas penegak hukum sedang menyelidiki robocall yang dikirimkan ke ribuan pemilih tepat sebelum awal pemilihan presiden. Suara hasil AI itu meniru Presiden AS, Joe Biden.
Panggilan telepon yang dihasilkan AI—belakangan diketahui merupakan gagasan anggota Kongres Minnesota, Dean Phillips, menghasilkan suara Biden secara persis. Suara AI itu mendesak masyarakat untuk tidak memberikan suara pada pemilihan pendahuluan di New Hampshire, pada Januari 2024.
Sejumlah perusahaan rintisan telah menjual teknologi kloning suara. Beberapa dari fitur AI tersebut bisa diakses oleh publik maupun pelanggan bisnis tertentu, seperti studio hiburan.