Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Pakar Peternakan IPB Ungkap Kandungan Gizi Susu Pasteurisasi, Steril dan UHT

Belakangan terjadi aksi borong susu beruang karena dipercaya sebagai obat Covid-19. Pakar IPB ungkap kandungan gizi susu olahan.

6 Juli 2021 | 20.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Susu Bear Brand. Tokopedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini sebagian masyarakat Indonesia ramai-ramai membeli susu beruang, salah satu merk susu yang katanya dapat mencegah bahkan menyembuhkan Covid-19. Menanggapi panic buying dan klaim tersebut, Dosen IPB University, Dr Epi Taufik menegaskan bahwa susu bukanlah obat maupun vaksin Covid-19, sehingga sifatnya hanya membantu menjaga imunitas tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Konsumsi susu dapat membantu menjaga kondisi fisiologis tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah infeksi Covid-19,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir laman resmi IPB University, Epi menuturkan bahwa semua jenis olahan susu cair, baik pasteurisasi, steril, maupun UHT memiliki kandungan gizi yang hampir sama. Sehingga manfaat kesehatan yang didapatkan pun relatif sama.

Sebut Epi perbedaan yang ada dari berbagai jenis susu tersebut biasanya terletak pada bahan baku atau formulasi susu. Misalnya terdapat merk susu yang 100 persen berbahan baku susu segar, ada pula merk susu yang menggunakan bahan tambahan lain, seperti susu bubuk skim, laktosa maupun penstabil.

“Perbedaan yang ada biasanya pada bahan baku atau formulasi susu steril maupun UHT,” ujar Epi yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Ternak Fakultas Peternakan IPB University, seperti dikutip Tempo dari laman IPB University, Selasa 6 Juli 2021.

Masih dari sumber serupa, jelas Epi, susu umumnya mengandung komponen makronutrien seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, asam amino esensial, dan nilai biologis atau net protein utilization sebesar 90 persen, yang nilainya lebih tinggi dibanding sumber protein lain. Nilai biologis menunjukkan presentasi protein yang benar-benar bisa diserap dan digunakan tubuh.

Selain menjadi sumber nutrisi, susu juga memiliki sifat bio-fungsional atau bioaktif yang artinya komponen atau senyawa asal susu turut berkontribusi terhadap perbaikan fungsi fisiologis tubuh. Dengan bergitu, kandungan dalam susu dapat membantu meningkatkan status kesehatan tubuh, dan bersifat antikanker, antipatogen, antiinflamasi, dan aktivitas antioksidan.

Kembali ditegaskan Epi, bahwasannya masyarakat tidak perlu panic buying pada merk susu tertentu, karena kandungan manfaat tiap jenis susu hampir serupa. Sama-sama sebagai sumber pangan yang bermanfaat menjaga proses metabolisme, meningkatkan imunitas, dan mencegah inflamasi.

Epi juga menghimbau agar masyarakat terus mengkonsumsi susu, protein hewani, dan protein nabati sebagai sumber serat.

“Tentunya protein nabati juga sebagai sumber serat yang tidak dimiliki susu dalam rangka melakukan pola makan sehat, beragam dan seimbang,” tuturnya.

DELFI ANA HARAHAP

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus