Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bangkok - Sebuah rumah sakit di Bangkok baru-baru ini mengalami lonjakan popularitas yang besar karena prosedur kosmetik yang tidak biasa: pemutihan alat vital alias penis dengan laser.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebuah video yang diposkan ke Facebook pekan lalu oleh Rumah Sakit Lelux menunjukkan seorang teknisi medis yang merawat alat vital pasien laki-laki di atas meja. Postingan tersebut menghasilkan lebih dari 4 juta penayangan dan mengumpulkan lebih dari 10.000 komentar pada 4 Januari, menurut laporan Newsweek.
“Prosedur pemutihan penis itu menggunakan laser - peralatan laser pigmentasi yang sama yang digunakan untuk perawatan kulit lainnya - untuk memecah melanin di sel kulit,” ujar Popol Tansakul, manajer pemasaran Lelux, kepada kantor berita Jerman DPA International, sebagaimana dikutip Live Science akhir pekan lalu.
Pencerah kulit laser bekerja dengan cara menghancurkan melanosit, yaitu sel yang memproduksi melanin pigmen kulit - tanpa merusak permukaan kulit, menurut Mayo Clinic.
Teknik ini sering digunakan untuk mengobati bintik-bintik penuaan atau bercak kulit gelap lainnya, dan memiliki sedikit efek samping selain meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari, kata Klinik Mayo.
“Namun, menerapkan teknik ini ke daerah genital yang sangat sensitif mungkin berisiko, termasuk iritasi, alergi dan pembengkakan," ujar Dr. Thongchai Keeratihuttayakorn, wakil direktur jenderal Departemen Dukungan Pelayanan Kesehatan Thailand, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Publik.
Banyak calon pasien yang mengunjungi Lelux berasal dari Hong Kong, Kamboja dan Myanmar. Mereka mencari genital masa depan yang lebih cerah, menurut laporan BBC.
"Kami mendapatkan sekitar 100 klien sebulan, tiga sampai empat klien sehari," ujar Bunthita Wattanasiri, seorang manajer di departemen kulit dan laser rumah sakit itu, kepada AFP.
Peningkatan popularitas klinik tersebut didahului beberapa bulan sebelumnya dengan diperkenalkannya pemutihan labia kosmetik, menurut BBC. Pejabat rumah sakit kemudian menerima begitu banyak permintaan untuk pemutihan penis dengan laser sehingga mereka mulai menawarkan layanan itu sekitar satu bulan kemudian, dengan biaya US$ 650 (Rp 8,7 juta) untuk lima sesi.