Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Peneliti BRIN Ungkap Tantangan di IKN Gara-gara Posisi Bendungan Sepaku

Harga air bersih di IKN berpotensi lebih mahal kebutuhan pompa yang tidak efisien. Tujuan smart city bisa terdampak.

22 November 2024 | 17.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan pentingnya sumber air baku yang andal untuk proyeksi populasi 1,9 juta jiwa di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara pada 2045 mendatang. Dia menyoroti keberadaan Bendungan Sepaku Semoi yang menjadi satu-satunya sumber operasional saat ini yang letaknya lebih rendah daripada IKN sehingga membutuhkan sistem pompa bertekanan tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Elevasi lokasi IKN yang lebih tinggi dibanding sumber air menimbulkan tantangan teknis besar,” kata Nicco Plamonia dari ungkap Nicco dari Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 22 November 2024.  
 
Menurut Nicco, pengangkutan air dari sumber rendah ke lokasi tinggi membutuhkan sistem pompa dengan tekanan tinggi yang dapat meningkatkan biaya operasional hingga Rp 478 per meter kubik. Hal ini, dia melanjutkan, akan berdampak signifikan pada harga air yang dibebankan kepada masyarakat. "Indonesia bukan negara kaya, sehingga biaya tambahan ini harus dipikirkan agar tarif air tetap terjangkau," katanya lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nicco mengungkap itu untuk menekankan pentingnya menjamin kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air baku yang andal untuk memenuhi kebutuhan 1,9 juta penduduk IKN pada 2045. Ia juga mengingatkan efisiensi sistem gravitasi dalam distribusi air mulai 2035, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang IKN, dibandingkan penggunaan pompa secara terus-menerus.

Penyediaan air minum perpipaan berkualitas, menurut dia, menjadi prioritas dalam pembangunan IKN Nusantara sebagai kota pintar (smart city). Tetapi, sebelum bicara smart city, Nicco mengatakan, infrastruktur dasar seperti air perpipaan yang dapat langsung diminum harus tersedia. "Jika tidak, masyarakat akan terus mengandalkan air tanah dan air galon, yang justru lebih mahal dan tidak menjamin kualitasnya,” ujar Nicco.

Menurut dia, sistem perpipaan berkualitas tinggi juga diterapkan di negara maju guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap air PDAM, sekaligus mengurangi ketergantungan pada air galon. Ia berharap adanya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan praktisi dalam memastikan keberlanjutan penyediaan air baku di IKN Nusantara. 

"Infrastruktur air minum yang andal tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menciptakan kota yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan," kata dia.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus