Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamatan gerhana bulan penumbra di kompleks Taman Ismail Marzuki yang dilakukan oleh Planetarium dan Observatorium Jakarta, 5 Mei 2023, agak terganggu cuaca hujan rintik dan mendung. Walau demikian, penyelenggara tetap optimistis cuaca akan membaik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sesuai dengan agenda awal, rangkaian acara terdiri dari dua sesi. Pertama diskusi didampingi oleh narasumber Widya Sawitar, astronom HAI, dan moderator Jihan Nabilah, anggota Forum Pelajar Astronomi pada pukul 20.00-22.00 WIB di Lobby Teater Besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sesi pengamatan pada pukul 22.14-23.59 WIB di Plaza Teater Jakarta.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bidang Tanda Waktu menjelaskan gerhana bulan penumbra terjadi pada Jumat pukul 22.12.09 WIB. Puncak gerhana saat sudah berganti hari, 6 Mei 2023, pukul 00.22.52 WIB dan berakhir pukul 02.33.36.
Untuk Indonesia bagian tengah dan timur juga dapat mengamati fenomena alam ini dengan waktu yang ditambah 1-2 jam. Durasi gerhana berlangsung selama 4 jam 21 menit 28 detik.
Mengingat waktu larut malam, penyelenggaraan mempersilakan peserta untuk menginap. "Tengah malam susah cari kendaraan pulang, kami fasilitasi sampai besok pagi walau sederhana. Kami akan dampingi dan memberi pelayanan yang maksimal," kata Eko Wahyu Wibowo, Kasubag TU UP PKJ TIM, dalam sambutan pembuka acara.
Planetarium menargetkan 200 peserta tertarik dengan pengamatan fenomena alam ini. "Kalau ini cerah yang datang lebih banyak. Yang daftar 368 orang dengan yang akan menginap sebanyak 135 orang," jelasnya. Namun karena cuaca kurang mendukung, terlihat baru sekitar 80 orang telah hadir.
Seorang staf Planetarium menyebutkan peserta dipersilakan membawa peralatan tidur sendiri dan akan disediakan karpet untuk tidur di lobby teater kecil. Panitia menyediakan lima teleskop untuk pengamatan umum dan sebuah untuk observasi.
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dari dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi saat fase bulan purnama atau bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana bulan penumbra terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra atau bayangan tambahan--bukan bayangan inti--dari Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup daripada saat purnama.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.