Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Awan tebal masih terus menyelimuti hari-hari di wilayah Jabodetabek, seperti yang terjadi hari ini, Minggu 15 Desember 2024. Meski awan tebal mendominasi, hujan tergolong minim. Yang berlimpah adalah embusan angin atau angin kencang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, mengungkap kalau awan konveksi yang terbentuk masif di Laut Jawa di utara Jakarta pagi tadi tidak sampai masuk ke daratan. Awan-awan hujan tersebut langsung ke timur (utara Jawa Tengah).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebabnya, angin baratan yang kuat dan dominan. "Membawa hujan langsung ke timur (utara Jawa Tengah) melalui Semenanjung Jepara," kata Erma melalui akun media sosialnya.
Dalam prospek cuaca mingguan periode 13-20 Desember 2024, BMKG juga mengungkap potensi angin kencang di wilayah Banten dan Jawa Barat dalam periode itu. Keduanya bergabung dengan Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua Selatan.
Prospek angin kencang itu di luar potensi hujan lebat-sangat lebat untuk Banten dan hujan sedang-lebat untuk Jawa Barat, juga Jakarta, dalam periode yang sama. Seluruh potensi bencana hidrometeorologi itu dikarenakan Madden-Julien Oscillation (MJO) yang telah aktif di wilayah Indonesia sejak November lalu, diprakirakan masih akan bertahan.
Di luar itu, BMKG memantau pula sirkulasi siklonik di Laut Natuna Utara. Sistem badai ini disebut bisa menghalangi aliran massa udara dari benua Asia untuk mencapai wilayah Indonesia bagian selatan.