Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Perang dingin baru: salju dari rusia?

Ada spekulasi dari ahli elektronika di as dan kanada, bahwa udara dingin (salju) di as, di ekspor uni soviet dari kutub utara, menggunakan teori tesla. implikasinya atas produksi pangan diteliti.

26 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANJIR air di Indonesia, banjir salju di Amerika. Begitulah, nun jauh di bagian timur Amerika Serikat, salju mengganas selama musim dingin ini. Menurut laporan TV-RI, bencana paling parah terasa di kota Buffalo, negara bagian New York, hanya 35 Km sebelah selatan air terjun Niagara yang kesohor itu. Di sana, sampai awal Pebruari ini rumah-rumah terbenam salju. Hanya atapnya yang menyembul dari massa putih bersih. Mobil di jalanan masih sebagian tenggelam dalam salju - mandek dikeroyok "maut putih" di mana-mana. Bala bantuan pun didrop dengan helikopter. Buldoser-buldoser raksasa dikerahkan dan mana-mana untuk "membebaskan" jalan jalan di Buffalo. Sementara di Frankfurt, Jerman Barat, 200 ton garam sintetis dikerahkan untuk mencairkan salju setebal « - 1 meter, di Buffalo, salju betul-betul harus dibongkar dengan paksa. Musim dingin tahun ini - yang paling parah meliputi hampir seluruh kawasan timur-laut Amerika Serikat mengingatkan orang pada Natal 1972. Pada waktu itu, yang mengalami surplus salju terutama bagian barat daya AS. Kota minyak Houston, Texas, mengalami badai salju dan anjloknya temperatur jauh ke bawah nol. Tapi itu belum separah Buffalo kali ini. Pokoknya: Kacau Pengalaman itu membuat orang menarik kesimpulan tentang adanya goyangan-goyangan kawasan panas-dingin di belahan bumi utara. yang tidak begitu konstan. Malah sulit diramalkan, meskipun ada juga yang menarik kesimpulan tentang adanya siklus musim dingin paling parah yang 5 tahun sekali. Yaitu 1972 kemudian 1977. Persis sejalan dengan siklus 5 tahunan musim kemarau yang dialami negeri-negeri tropis seperti Indonesia. Goncangan iklim itu, menurut para ahli ekologi juga ada hubungannya dengan meningkatnya pencemaran atmosfir akibat gas-gas buangan kendaraan bermotor dan industri di bumi. Lapisan gas polusi itu - terutama karbon-monooksid (CO), gas asam arang (C02) dan gas oksida belerang (S02) merusak lapisan ozon (O) yang menyaring sinar ultra-violet dari matahari, menyebabkan bumi makin panas, makin banyak es di kutub mencair. Pokoknya, kekacauan iklim di mana-mana. Namun ada pula spekulasi lain yang datangnya dari para ahli elektronika. Khususnya para penganut teori Nikola Tesla (1856-1943), yang berpendapat bahwa tenaga listrik dapat diangkut ke mana-mana tanpa kawat listrik, melalui 'ulit bumi ini semata-mata (lihat box: Nikola). Malah mereka mengaitkannya dengan percobaan-percobaan yang diakukan para ahli Uni Soviet dalam penerapan teori ahli teknik dari Yugoslavia itu. Kelompok sarjana ini, di Kanada dipelopori oleh Prof. Andrew Michrowski. Di AS dipelopori oleh Dr. Andrija Pucharich dari Ossining, New York, seorang bekas dokter yang sudah berhenti praktek selama 25 tahun untuk mempelajari karya dan teori Tesla. Dua Kejadian Ahli-ahli ini, menurut Washington Star yang dikutip oleh The South China Morning Post, 6 Pebruari lalu, berpendapat bahwa teori Tesla juga dapat diterapkan untuk merubah iklim. Dengan menggunakan tenaga listrik, gerak partikel-partikel listrik dalam lapisan atmosfir atas dapat dipengaruhi dan arah angin dikendalikan. Nah, para ahli Kanada dan AS itu berpendapat, mungkin saja penguasaan teori Tesla oleh ahli-ahli Soviet itu sudah begitu tingginya, hingga mereka dapat "mengekspor" massa udara dingin di atas Kutub Utara Uni Soviet ke arah Amerika. Maksudnya untuk memperbaiki iklun pertanian di Uni Soviet sendiri - dan pada gilirannya merusak iklim pertanian di Amerika Utara, yang kini dijuluki "lumbung pangan dunia". Spekulasi itu didasarkan pada dua kejadian. Pertama, pancaran gelombang-gelombang telkom frekwensi rendah yang diperkirakan datang dari Uni Soviet. Kedua, kunjungan misterius seorang ahli Soviet selama berbulan-bulan ke Quebec, Kanada, untuk menemui satu-satunya asisten Tesla yang masih hidup, Arthur Matthews. Kunjungan ahli Soviet yang belum di kenal itu juga dilaporkan oleh Matthews pada pemerintah pusat di Ottawa. Khususnya pada Andrew Michrowski, yang sedang memimpin penelitian Departemen Komunikasi Kanada untuk mengirim tenaga listrik ke pedalaman timur Kanada berdasarkan teori Tesla juga. Gelombang-gelombang radio yang dipancarkan dari Uni Soviet itu tergolong tinggi frekwensinya - antara 3 - 30 megahertz (1 megahertz = 1 juta getaran per detik). Padahal getaran-getaran listrik yang digunakan oleh Nikola Tesla dalam teorinya justru sangat rendah antara 6 sampai 100.000 getaran per detik. Namun menurut seorang partner Andrew Michrowski, MM Scott, getaran radio yang ditangkap dari Rusia itu boleh jadi adalah gelombang pengiring (hannonics), yang merupakan pelipat gandaan dari frekwensi dasar Tesla yang sangat rendah itu. Pokoknya, spekulasi yang hanya dapat dimengerti oleh para ahli. Namun sementara itu, badan intelijen pusat pemerintah AS (CIA) sudah tertarik pula perhatiannya oleh musim dingin yang sangat dingin tahun ini di AS. Bukan karena kemungkinan ekspor hawa dingin dari Rusia ke Amerika berdasarkan teori Tesla yang sangat jelimet itu. Tapi menjingat unplikasinya pada neraca produksi pangan di AS. Menurut para ahli yang bekerja untuk CIA, goncangan iklim dunia yang trjadi belakangan ini dari sudut pangan sangat merugikan AS. Tapi di pihak lain ia agak membantu Uni Soviet serta jalur gandum di Afrika dan India Utara daerah-daerah kelaparan kronis yang belakangan ini sangat tergantung pada Amerika Utara. Namun dalam jangka pendek ini, para ahli strategi CIA belum terlalu khawatir. Sebab target produksi 235 juta ton gandum Uni Soviet toh baru akan tercapai tahun 1980. Sementara ini rakyat Uni Soviet YanR kelaparan masih tergantung pada gandum Amerika. Dan selama orang-orang Rusia masih kelaparan dan orang-orang Amerika kedinginan, orang optimis bahwa pembicaraan untuk pembatasan senjata-senjata nuklir (SALT) akan lebih banyak hasilnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus