Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Perkuat Imun Hadapi Covid-19, Begini Sambiloto Teruji Klinis di Thailand

Ekstrak sambiloto kini telah digunakan sebagai terapi komplementer untuk pasien Covid-19 gejala ringan di lima rumah sakit di Thailand.

30 Juni 2021 | 02.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi tanaman sambiloto. Foto: Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ekstrak sambiloto atau Andrographis paniculata kini telah digunakan sebagai terapi komplementer untuk pasien Covid-19 gejala ringan di lima rumah sakit milik pemerintah di Thailand. Sambiloto adalah termasuk herbal asli Indonesia yang telah lama diketahui memiliki khasiat sebagai imunomodulator (stimulasi imun sekaligus antiradang) dan antivirus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, Inggrid Tania, mengungkap itu lewat keterangan tertulis yang dibagikannya kepada TEMPO.CO. "Pemerintah Thailand setuju penggunaan ekstrak sambiloto karena bermanfaat menurunkan tingkat keparahan wabah (Covid-19) dan memotong biaya pengobatan," katanya pada akhir pekan lalu .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Inggrid, hasil-hasil penelitian praklinis dari sambiloto sejalan dengan uji klinis khasiat dan keamanannya yang telah dilakukan terhadap pasien Covid-19 gejala ringan tersebut. Uji klinis yang merupakan penelitian awal di Thailand disebutnya memberi bukti kalau sambiloto aman dikonsumsi dan efektif memperbaiki kondisi pasien yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 melalui uji PCR.

"Perbaikan terjadi dalam 3 hari intervensi tanpa efek samping jika sambiloto dikonsumsi pasien dalam 72 jam setelah timbul gejala," katanya mengutip hasil pilot study di Thailand.

Sedang uji di laboratorium menunjukkan senyawa aktif sambiloto terutama andrographolidae dapat berikatan dengan protein SARS-CoV-2. Melalui serangkaian mekanisme, senyawa mampu menghambat replikasi virus itu dan mengurangi dampak peradangan.

Seorang petugas kesehatan menerima vaksin penyakit virus corona Sinovac (COVID-19) di rumah sakit Samut Sakhon di provinsi Samut Sakhon, Thailand, 28 Februari 2021. [REUTERS / Athit Perawongmetha]

Itu sebabnya Inggrid merekomendasikan ekstrak sambiloto yang diproduksi di Indonesia bisa dikonsumsi mereka yang berusia 12 tahun ke atas. Terutama saat jumlah kasus baru infeksi Covid-19 yang sedang melonjak saat ini. Dosisnya, 2x2 kapsul atau 3x1 kapsul untuk tujuan pencegahan Covid-19. "Dosis 3x2, terutama 5x2 kapsul, untuk terapi komplementer," katanya.

Pada orang dengan gangguan fungsi hati atau ginjal, Inggrid menambahkan, perlu ada penyesuaian dosis secara individual. Rekomendasi tak diberikannya kepada orang dengan autoimun, ibu hamil dan menyusui. Pasien yang mengkonsumsi obat penurun gula darah dan/atau tekanan darah juga dimintanya berhati-hati karena sambiloto bersifat menurunkan gula dan tekanan darah.

Lebih jauh Inggrid menjelaskan kalau eksrak sambiloto juga diuji klinis untuk pasien Covid-19 di Indonesia. Bedanya, esktrak dalam dosis kecil dan dikombinasikan bersama meniran, jahe merah dan sembung. Hasil uji klinis, sekalipun sudah selesai sejak akhir tahun lalu, masih menunggu evaluasi oleh BPOM yang hingga aritkel ini dibuat masih ditunggu Inggrid dkk.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus