Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Peserta ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) bersaing memperebutkan 10.525 kursi di Bandung dan Tasikmalaya.
Baca: Pengawas SBMPTN di Bandung Temukan Peserta Ujian Pakai Earphone
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuotanya tersebar di enam perguruan tinggi negeri, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Juga Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD), Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, serta Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari enam perguruan tinggi negeri itu, hanya ITB dan Unpad yang tidak membuka jalur seleksi mandiri. Keduanya hanya menerima dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan SBMPTN.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, total mahasiswa baru S1 yang diterima berjumlah total 3.950 orang. "Dari SNMPTN 2.314 mahasiswa, dan 1.636 orang lewat SBMPTN," katanya beberapa waktu lalu.
Unpad total akan menerima 6.075 mahasiswa baru. Lewat SNMPTN sebanyak 2.292 orang dan SBMPTN 3.783 peserta.
UPI Bandung memberi kuota peserta SNMPTN sejumlah 2.582 orang, SBMPTN 3.128 orang, dan jalur mandiri 2.036 peserta. Total 7.746 mahasiswa baru.
UIN SGD dengan total penerimaan 1.970 orang, berasal dari jalur SNMPTN 592 orang, SBMPTN 789 orang, dan seleksi mandiri 589 orang.
ISBI Bandung yang kuotanya paling sedikit, menerima 123 orang dari jalur SNMPTN, 164 peserta SBMPTN, dan 393 orang dari seleksi mandiri. Total 680 orang.
Adapun Unsil Tasikmalaya, menerima 770 peserta jalur SNMPTN, SBMPTN 1.025 orang, dan seleksi mandiri 770 orang. Totalnya 2.565 orang.
Secara keseluruhan, daya tampung enam kampus negeri itu pada penerimaan 2018 sebanyak 22.986 orang.
Simak artikel tentang SBMPTN lainnya di tempo.co.