Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Regenerasi Saraf Tak Mustahil

25 Januari 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEPITING rawa jantan, melalui teknik semacam pecangkokan, ternyata bisa dibuat berkelakukan seperti kepiting betina. Tapi bukan perubahan perilaku itu yang membuat hasil penelitian satu tim dari Georgia Institute of Technology itu menjadi penting. Temuan ini punya arti penting memberi harapan baru dan sebagai titik awal untuk meregenerasi kerusakan sistem urat saraf tulang belakang pada manusia. Kepiting rawa adalah hewan yang perbedaan antara betina dan jantannya sangat mencolok. Kepiting betina punya dua capit untuk menyuap makanan, yang lebih sensitif ketimbang milik sang jantan. Sedangkan si jantan punya capit untuk berkelahi yang lebih lebar. Dalam percobaan itu tim peneliti mencangkokkan—atau lebih tepat menukar tempat—capit penyuap makanan kepiting betina ke capit kelahi milik si jantan. Setelah bertukar tempat, aktivitasnya direkam, lalu capit-capit itu dirangsang dengan suatu bahan kimia. Ternyata capit-capit itu seperti "berkomunikasi" dengan suatu daerah di pusat sistem saraf yang biasanya tidak pernah merespons suatu bahan kimia. Si jantan bahkan mulai bertingkah mirip betina. Menurut para peneliti, kenyataan ini menunjukkan bahwa saraf sensor di tungkai dan lengan punya peran lebih besar ketimbang sistem saraf pusat hewan itu. Marc Weissburg, seorang asisten profesor di Georgia Institute's School of Biology, menuturkan tingkah laku kepiting itu benar-benar tak terduga. "Percobaan mengubah sistem saraf sendiri adalah pekerjaan yang langka. Apalagi eksperimen mendalam tentang bagaimana tingkah laku suatu makhluk dibentuk, dan bagaimana sistem sensornya digabungkan. Rasanya itu belum pernah terjadi sebelumnya," katanya kepada The Sunday Times. Walhasil, dengan temuan itu tim berharap dapat memecahkan persoalan bagaimana sistem saraf kepiting mendorong terjadinya regenerasi bagian tubuhnya sendiri. Ini memberi inspirasi tim untuk melakukan eksperimen serupa pada manusia, yang selama ini tidak bisa meregenerasi kerusakan pada sistem saraf.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus