Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Remaja, Dari Semut Ke Matahari

Lkipr p & k menguji 19 finalis peserta lomba. ada yang meneliti tentang zat asam semut, kunci kombinasi infra merah. bidang penelitian biologi, fisika, ekonomi dan pertanian banyak peminatnya masuk final. (ilt)

18 Agustus 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERHARI-HARI Wine Widiana mengamati tingkah laku semut. Penelitian itu menghasilkan kesimpulan, "Semut berjalan beriringar karena mencium zat asam yang terkandung di tubuh sesamanya, juga oleh bau yang ditinggalkan semut terdahulu." Dengan kempulan itu, pelajar SMP bersia 14 tahun itu maju ke depan juri Lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja (LKIPR), pekan lalu. Di Indonesia,'baru seorang yang secara khusus meneliti zat asam semut tadi. Karena itu, Andi Hakim Nasution, ketua dewan juri lomba ke-8 yang diselenggarakan Departemen P & K ini, memuji sikap Wine yang rajin bertanya kepada lingkungan. "Itulah langkah yang bagus sebagai awal menumbuhkan sikap ilmiah," ujar Andi, guru besar statistika dan genetika kuantitatif IPB. Sikap ilmiah itu pula yang kentara pada Yohannes, satu dari 19 finalis. Siswa kelas II SMA berusia 17 tahun ini rupanya tergoda oleh berita kriminalitas, terutama pencurian. Ia berpendapat, kejadian itu juga dimungkinkan oleh tidak akuratnya peralatan pendukung, misalnya kunci. Bahkan kunci kombinasi brankas bisa ditebak dengan membandingkan bunyi detaknya. Maka, Yohannes tampil dengan karya berjudul "Kunci Kombinasi Inframerah". Kunci elektronik ini kompak dan umum, sangat sulit dilacak sandi kombinasinya, tidak bersuara, dan dapat dipasang pada mobil, rumah, dan lemari besi. Sinyal-sinyal disalurkan melalui seutas kabel. Alat sentral ditaruh di tempat yang tak terlihat. Sedangkan sensor diletakkan pada panel, dengan penghubung kabel pada peralatan sentral. "Tidak ada satu pihak pun yang membantu penyusunan karya ini, baik sebagai karya tulis maupun perakitan instrumen, kata Yohannes di depan juri. Yohannes satu dari empat finalis yang memilih bidang penelitian fisika/mesin/elektro. Lainnya: empat untuk bidang penelitian,biologi, tiga untuk ekonomi/manajemen, dua untuk pendidikan, dan masing-masing satu untuk pertanian ekologi, sejarah/kebudayaan, matematika, sosiologi, dan kesehatan/psikologi. Finalis dipilih dari 636 karya tulis, terbanyak dai Provinsi Jawa Tengah (20,91%). Ada provinsi yang hanya memasukkan beberapa karya, misalnya Provinsi Sulawesi Tenggara. NAMUN, justru dari provinsi itu tampil Syarif Are, 19, yang mengamati pengaruh gerhana matahari total terhadap percepatan gravitasi bumi. "Anak ini mempunyai naluri fenomis," ujar Prof. Dr. Barmawi, juri bidang fisika/elektro/mesin. Dan, "Ia mampu menangkap gejala alam yang akan terjadi di daerahnya." Di bidang pendidikan, Andrew Bunyamin, 17, dari DKI Jakarta, memikat karena karyanya tentang perbandingan prestasi belajar siswa pria dan wanita. Dengan sampel tiga SMP swasta Katolik, Andrew menyimpulkan, prestasi belajar siswa pria kurang baik bila dibandingkan dengan siswa putri. Seperti membenarkan pendapat Andrew finalis termuda LKIPR tahun ini adalah Erning Widyastuti, 12. Siswi kelas I SMP dari Pati, Jawa Tengah, itu satu-satunya finalis yang memilih bidang sejarah/kebudayaan. Ia menampilkan Mr. Iskandar, tokoh daerahnya yang tewas di tangan PKI pada Peristiwa Madiun, 1948. "Penulisan sejarah bagi anak yang baru lulus SD sangatlah berat dan sukar," kata Andi Hakim. Namun, ia berharap, "Usaha seperti yang dilakukan Erning hendaknya dilanjutkan dengan proyek kecil penulisan sejarah."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus