Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Robot Terbang Pemadam

5 Oktober 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEMADAMKAN kebakaran hutan dengan pesawat terlalu riskan. Selain tak efektif, hal itu bisa mengancam keselamatan pesawat dan penerbangnya. Tim Robotik Universitas Indonesia menawarkan solusi untuk memadamkan kebakaran api yang kini tengah melahap hutan di kawasan Sumatera dan Kalimantan.

"Solusinya menggunakan pesawat tanpa awak," kata koordinator Tim Robot tanpa Awak Universitas Indonesia, Yosua Tresno Surojo, Senin pekan lalu. Yosua tak asal omong. Mereka punya dua robot terbang yang secara khusus memang dirancang untuk mendeteksi titik api, menggunakan infrared filtered camera. Kedua robot ini mereka beri nama Garuda dan Athena.

Cara kerjanya sederhana. Begitu diterbangkan, Garuda dan Athena akan segera memetakan titik api dan mengirimkannya ke Odroid U3, komputer mini yang menjadi otak robot. Setelah titik api terdeteksi, robot terbang akan mendekati hingga tepat di atasnya. Robot Athena akan mempertahankan posisi sekitar lima meter di atas tanah sambil menggerakkan servo untuk memecahkan balon berisi air dan memadamkan titik api tersebut. Sedangkan Garuda mematikan api dengan embusan angin dari empat rotornya.

Tentu saja Garuda dan Athena tak cukup perkasa untuk memadamkan kebakaran di hutan Sumatera dan Kalimantan. Tapi teknologi yang dipakai kedua robot ini, menurut Yosua, bisa diterapkan pada perangkat pemadam yang lebih memadai. "Kami sanggup mengubah sistem helikopter atau pesawat yang sudah ada. Di Amerika sudah menggunakan sistem seperti itu," ujarnya.

Garuda dan Athena termasuk jenis quadrotor, yakni robot terbang yang menggunakan empat rotor. Dirakit tanpa menggunakan kit, menurut Yosua, kedua robot ini mampu terbang dengan mode manual menggunakan remote control atau secara autonomous berdasarkan petunjuk titik-titik koordinat dan gambar digital.

Kedua robot mula-mula diperkenalkan kepada publik pada Kontes Robot Terbang Indonesia 2015 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 16-19 September lalu. Dalam kontes itu, Tim Robot Terbang Garuda UI meraih gelar juara pertama dan Tim Athena UI merebut gelar juara harapan. "Kedua robot memang dipersiapkan untuk lomba," kata Yosua.

Untuk merakit kedua robot itu, tim UI hanya membutuhkan waktu sepuluh hari. Persiapannya lama karena mereka harus memesan sejumlah perangkat dan mencari dana. "Untung ada sponsor yang mau mengucurkan dana lebih dulu Rp 25 juta," ucap Yosua. Kampus akhirnya memberikan Rp 45 juta, tapi baru turun sepuluh hari sebelum lomba.

Garuda berlomba di kelas non-water-based fire extinguisher, sedangkan Athena ikut di kategori water-based fire extinguisher. Dalam lomba, keduanya mampu mendeteksi lokasi titik api dan memadamkannya. "Kami ingin mengajukan pengembangan robot ini ke Lembaga Penelitian Antariksa Nasional," kata Yosua.

Menurut Yosua, Tim Robot Terbang UI juga akan menawarkan pembuatan robot yang bisa menginstruksikan robot lain untuk memadamkan api. Cara kerjanya: robot induk menemukan titik api dan koordinatnya, robot lain mengikuti dan menjatuhkan air yang dibawanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus