Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penataan Sumber Daya Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Denny Setiawan menjelaskan alasan satelit Merah Putih meluncur dengan menggunakan jasa perusahaan transportasi luar angkasa swasta asal Amerika, SpaceX.
Baca: SpaceX Falcon 9 Luncurkan Satelit Merah Putih Hari Ini
Baca: Menteri BUMN Pastikan Satelit Merah Putih Siap Diluncurkan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Secara reability telah memenuhi requirement Telkom," ujar Denny saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat, Senin malam, 6 Agustus 2018. "Kemudian karena harga peluncur yang lebih terjangkau".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satelit Merah Putih meluncur hari ini di Cape Canaveral Air Forc, Orlando, Florida Amerika Serikat, pukul 01.18 waktu setempat, sebagaimana dilansir laman NASA Spacelight, 6 Agustus 2018. Telkom menunjuk SpaceX sebagai kontraktor peluncuran.
Satelit tersebut dilengkapi dengan 60 transponder C-band dan pesawat ruang angkasa 5.800 kilogram (12.786 pon) untuk layanan komunikasi ke Indonesia dan India. Dengan peluncuran ini, masalah komunikasi diharapkan dapat diatasi secara cepat khususnya di daerah-daerah terpencil.
"Selain itu, kami memilih SpaceX karena jadwal peluncuran sesuai dengan kebutuhan Telkom. Seluruh anggaran berasal dari Telkom, tapi untuk biaya saya tidak punya datanya," lanjut Denny.
Satelit Merah Putih, sebelumnya dikenal sebagai Telkom 4, merupakan satelit komunikasi C-band high-throughput yang akan dioperasikan oleh PT Telkom Indonesia, atau Telkom Indonesia. Satelit itu akan memulihkan kapasitas komunikasi yang hilang ketika satelit Telkom 1 yang menua dan gagal Agustus lalu.