Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Tyrannosaurus rex atau T-rex memiliki tengkorak yang sangat keras. Bahkan T-rex dewasa terkenal memiliki gigitan paling keras, dengan kekuatan tekanan hingga 6 ton kepada para korbannya.
"T-rex hanyalah salah satu dari hewan yang sangat optimal," ujar Casey Holliday, ahli paleontologi di Fakultas Kedokteran Universitas Missouri," dikutip Cnet, baru-baru ini. "Ia memiliki semua otot rahang raksasa, sangat efisien menggunakan kekuatan otot itu dan memasukkannya mangsanya karena ia memiliki tengkorak yang kaku."
Menurut studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal The Anatomical Record, tulang tengkorak T-rex cukup kaku mirip seperti hyena dan buaya, juga bisa menggigit dengan menakutkan. Para peneliti mengatakan temuan baru mereka juga dapat membantu menilai studi rahang dan otot pada manusia dan hewan lainnya.
Persendian antara beberapa tulang di tengkorak T-rex mungkin bergerak menyebar, kata Holliday. Itu sebagian didasarkan pada penampilan fosil, dan sebagian karena beberapa kerabat dinosaurus yang masih hidup, termasuk kakatua dan ular, memiliki tengkorak yang fleksibel dengan tulang yang bergerak.
Reptil khususnya memiliki serangkaian tulang yang menghubungkan otak dengan langit-langit mulut, kemudian ke rahang bawah mereka. "Ini sangat berbeda dari tengkorak mamalia, seperti tengkorak kita, di mana hanya ada dua bagian: bagian yang memegang otak dan mandibula," kata Holliday.
Namun, gagasan bahwa T-rex juga memiliki tengkorak yang fleksibel menghadirkan masalah secara matematis. Untuk menguji ide itu, Holliday dan mantan mahasiswa pascasarjananya Ian Cost, asisten profesor di Albright College di Reading, Pennsylvania, menciptakan model digital tengkorak T-rex dengan langit-langit yang melentur ke samping seperti tokek, atau bergerak naik turun seperti burung beo abu-abu.
Para peneliti kemudian memodelkan biomekanik dari tengkorak ini dalam aksi. Tim menemukan bahwa karnivora akan mampu menerapkan tekanan paling efektif ketika sendi di tengkorak atasnya sebagian besar tetap tidak bergerak, meskipun sejumlah kecil fleksibilitas akan membantu tengkorak melawan kekuatan luar biasa yang diterapkan.
"Wajah dan tempurung kepala dari T-rex tidak mampu bergerak, ini mendukung kesimpulan kami bahwa mulut tidak bergerak ketika T. rex menggigit mangsanya," kata Cost. Artinya, spesies itu bisa lebih baik menggunakan kekuatan penuh dari otot rahangnya daripada langit-langit mulutnya bergerak.
Ahli paleobiologi di Oklahoma State University, Tulsa, Eric Snively, yang juga mempelajari mekanisme makan T-rex, mengatakan bahwa penelitian membantu menjawab bagaimana T-rex dapat menggigit dengan kekuatan tertinggi dari hewan darat apa pun.
Tyrannosaurus tidak biasa, menurutnya, karena gigi mereka paling kuat di bagian depan mulut, tidak seperti predator seperti buaya, yang memiliki gigi tumbuk di belakang. "Moncong mereka menyatu dengan tulang-tulang yang saling bertautan di bawah hidung, tapi sampai penelitian saat ini, kami tidak mengerti bagaimana sisa tempurung kepala berfungsi," tutur Snively
CNET | NATIONAL GEOGRAPHIC
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini