Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Antasena, persilangan antara tank dan perahu produksi perusahaan kontraktor pertahanan PT Lundin menjalani uji di perairan pantai di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 28 April 2021. Kementerian Pertahanan telah membeli satu unit tank boat itu dan menjanjikan membeli banyak jika uji berjalan sukses--dan segera dioperasikan tahun depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Blog pertahanan Indomiliter mengabarkan uji tersebut dan dikutip situs web Popular Mechanics pada 10 Mei 2021. Disebutkan bahwa dimulainya uji pada hari itu merangkai masa pengembangan yang telah berjalan sejak beberapa tahun sebelumnya. Tank Boat memiliki meriam turret 105 millimeter, sistem persenjataan jarak jauh kaliber 0,50, dan tiang antena berisi sensor optik-elektrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Lundin disebutkan mendesain Tank Boat Antasena dengan telah memperhitungkan keunikan geografi Indonesia sebagai negara kepulauan. Garis pantai Indonesia sepanjang total 61,567 mil, lebih dari lima kali garis pantai Amerika Serikat.
Dengan kondisi itu, Indonesia menghadapi dua tantangan: pertahanan eksternal, yang dapat melibatkan pengerahan pasukan secara cepat dari satu pulau ke pulau yang lain, dan pembajakan atau perompak yang terorganisir dan menggunakan wilayah kepulauan sebagai persembunyian.
Tank boat Antasena memiliki desain kapal Catamaran yang memberi efek volume lebih luas. Juga stabilitas lebih tinggi di laut dengan kedalaman dangkal, hanya sekitar satu meter. Kemampuan di perairan dangkal menyesuaikan kepada desain perahu untuk pendaratan pasukan dari Korps Marinir.
Tank Boat didesain memiliki daya angkut sampai 20 personel Marinir untuk kepentingan pendaratan personel. Dimensinya: panjang 59 kaki dan lebar 21 kak, yang merefklesikan bentuk lambung catamaran. Sumber tenaganya mesin 1.200 HP-MAN dan dua waterjet.
Kecepatan maksimalnya 40 knots dengan jarak terjauh yang bisa dijangkau 600 mil. Ini artinya, Antasena dapat melaju dari Washington D.C. ke Boston menggunakan satu tangki bahan bakar gas.
Tidak ada yang unik dari tank perahu ini dibandingkan perahu-perahu patroli Angkatan Laut di perairan dangkal. Kalaupun ada adalah bagian dari tank-nya, yakni turret yang didesain menyediakan ruang untuk seorang personel.
Persenjataannya dimulai dari meriam Cockerill 105-milimeter. Sudut elevasi pergerakan meriam 42 derajat dan bidikan akurat hingga jarak 3 mil jauhnya. Tank boat ini juga dilengkapi senjata mesin 7,62 milimeter yang bisa dikendalikan dari jauh.
Saat uji, tank boat Antasena menggunakan autocannon 30-milimeter.