Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jember - Peringatan HUT Kemerdekaan RI selalu diramaikan beraneka perlombaan. Beberapa lomba populer digelar di sejumlah daerah, seperti balap karung, makan kerupuk, atau panjat pinang. Namun tahun ini, warga RW 17 di Lingkungan Gumuk Kerang, Kelurahan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, punya ajang kompetisi yang berbeda. Mereka menggelar lomba membuat poster dan menciptakan lagu dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lomba baru itu digelar Ahad, 11 Agustus 2024. Puluhan pemuda terlihat beradu kreativitas dengan menggunakan gawai masing-masing yang telah dilengkapi aplikasi AI. Untuk membuat poster, mereka menggunakan aplikasi AI, Dalle-4. Sedangkan aplikasi SUNO AI dipakai untuk menggubah lagu. Semua aplikasi itu bisa diunduh dan digunakan secara gratis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka anak-anak Gen Z yang akrab dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya AI, sehingga mengapa tidak kami coba wadahi saja dengan lomba membuat poster dan lagu menggunakan aplikasi AI," kata Didik Suharijadi, Pembina Karang Taruna Nawasena yang bertindak sebagai juri.
Didik mengatakan, ide lomba membuat poster dan lagu menggunakan aplikasi kecerdasan buatan itu berawal dari obrolan di antara anak muda yang menjadi motor peringatan HUT Kemerdekaan RI. Hasil lomba kali ini, menurut dia, di luar dugaan. Para peserta menciptakan karya yang cukup menarik kendati hanya punya waktu satu jam.
Poster buatan Khalfani Addakhil, misalnya, menggambarkan sekelompok pelajar yang melewati jalanan becek dan rusak untuk menuju ke sekolah. Bendera merah putih berkibar di sisi kiri jalan seolah sedang menyemangati para pelajar.
Ketua RW 17 Lingkungan Gumuk Kerang, Soetriono, mengapresiasi ide dan penyelenggaraan lomba yang menggunakan teknologi AI tersebut. Dia berharap lomba ini dapat menggugat semangat dan dan kreativitas warga, terutama generasi Z. "Sekaligus menjadi wahana literasi digital yang efektif," kata Soetriono.
Foto 
