Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Wuhan di Provinsi Hubei, Cina, mengatakan telah memeriksa keberadaan virus corona Covid-19 pada lebih dari tiga juta penduduknya. Otoritas kesehatan setempat menargetkan seluruh 11 juta penduduknya diperiksa lewat uji asam nukleat tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uji atau pemeriksaan asam nukleat menjadi fokus di Wuhan setelah pasien terakhir meninggalkan rumah sakit pada 26 April lalu. Pemeriksaan sekaligus menapis pasien positif yang tidak disertai gejala, untuk mencegah penularan yang bisa membangkitkan gelombang kedua wabah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota pertama yang mengalami wabah penyakit virus corona 2019 itu sedang resah akan ancaman gelombang kedua wabah tersebut. Pemerintah setempat melaporkan adanya empat kasus baru virus corona pada Kamis 14 Mei, naik dari tiga kasus pada hari sebelumnya.
Berdasarkan pernyataan Komisi Kesehatan Nasional pada Jumat, 15 Mei 2020, semua kasus baru itu merupakan transmisi lokal. Ini berbeda dengan kasus 10 Mei lalu, misalnya, yang tujuh di antaranya adalah kasus impor yang melibatkan pelancong dari luar negeri.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa Wuhan berhasil mengidentifikasi sejumlah kasus orang tanpa gejala setiap hari baru-baru ini. Total kasus Covid-19 di Cina kini mencapai 82.933 dan jumlah kematian tidak berubah, yakni 4.633.
Sumber: Reuters