Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

26 Maret 2024 | 06.27 WIB

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang peneliti dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN, Lutfi Yondri mengatakan, studi arkeologi dari kalangan pemerintah di Gunung Padang sudah dilakukan sejak tahun 1980-an hingga sekarang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Berita populer selanjutnya tentang WhatsApp dikabarkan meningkatkan inovasi dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengedit gambar. Fitur ini telah meluncur dalam versi beta sebagai bentuk uji coba sebelum dihadirkan ke publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, pencabutan publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang dari jurnal internasional yang pernah menerbitkannya tak hanya menjadi perbincangan di dalam negeri. Status retracted laporan berjudul 'Geo-archaeological Prospecting of Gunung Padang Buried Prehistoric Pyramid in West Java, Indonesia' juga dikomentari sejumlah pakar di luar negeri.

Peneliti dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN, Lutfi Yondri mengatakan, studi arkeologi dari kalangan pemerintah di Gunung Padang sudah dilakukan sejak tahun 1980-an hingga sekarang. 

Menurut Lutfi, semua latar belakang budaya Gunung Padang dan bagaimana lingkungan fisik masa lalunya sudah diungkapkan oleh para ahli geologi. Data dari riset-riset sebelumnya sudah cukup untuk membantah artikel berjudul “Prospeksi Geoarkeologi Gunung Padang yang Terkubur Piramida Prasejarah di Jawa Barat, Indonesia”.

Artikel soal Gunung Padang yang terbit di jurnal Archaeological Prospection pada 20 Oktober 2023 itu kemudian dicabut pada 18 Maret 2024. 
 
Menurut Lutfi, pencabutan artikel ini bakal membuat penulis dan reviewer menjadi tercoreng. "Mungkin ini keteledoran pada saat melakukan review sebelum publikasi," kata dia kepada Tempo, Ahad, 24 Maret 2024. 

WhatsApp dikabarkan meningkatkan inovasi dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengedit gambar. Fitur ini telah meluncur dalam versi beta sebagai bentuk uji coba sebelum dihadirkan ke publik.

Informasi soal fitur mengedit gambar dengan kecerdasan buatan atau AI di WhatsApp, terungkap berkat postingan pengguna X dalam akun @AssembleDebug. Melalui cuitannya, pengguna ini mengklaim bahwa dirinya sudah mendapat versi beta untuk fitur teranyar WhatsApp ini.

Pengguna itu diketahui sebagai pengamat sekaligus praktisi teknologi dari TheSPAndroid. Ia mengaku mendapatkan WhatsApp beta versi 2.24.7.13 yang ditujukan sebagai uji coba sebelum dirilis ke publik.
 
Versi beta dari sebuah aplikasi memang kerap diluncurkan lebih dulu kepada praktisi teknologi untuk mengetahui kekurangan dari fitur tersebut sehingga bisa diperbaiki. Jika WhatsApp telah meluncurkan versi beta untuk fitur mengedit gambar dengan AI, artinya dalam waktu dekat fitur tersebut bakal segera dirilis untuk publik.

Pencabutan publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang dari jurnal internasional yang pernah menerbitkannya tak hanya menjadi perbincangan di dalam negeri. Status retracted laporan berjudul 'Geo-archaeological Prospecting of Gunung Padang Buried Prehistoric Pyramid in West Java, Indonesia' juga dikomentari sejumlah pakar di luar negeri.

Di antaranya adalah Noel Hidalgo Tan, arkeolog asal Singapura yang bekerja untuk South-east Asian Regional Centre for Archaeology and Fine Arts di Bangkok, Thailand. Dia mengaku termasuk yang sejak awal mempertanyakan isi dan kesimpulan laporan penelitian yang dibuat pakar geologi gempa Danny Hilman Natawidjaja dkk itu. 

"Saya lega pada akhirnya makalah itu ditarik--meski, kerusakan yang disebabkannya cukup signifikan lewat minsinformasi dari publikasi hasil penelitian itu," kata Tan dikutip dari website South Asian Arhaeology yang dikelolanya. 
 
Menurut dia, kekeliruan dalam hasil penelitian Danny Hilman dan timnya terletak pada penanggalan radiokarbon yang membangun klaim kunci untuk dugaan 20 ribu tahun usia 'piramida' Gunung Padang--menjadikannya sebagai piramida tertua di dunia. Sebagai pembanding Stonehenge dan piramida besar tertua di Mesir saat ini hanya berusia beberapa ribu tahun. 

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus