Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

UI Teken Kerja Sama Riset Minyak Sawit SPO untuk Kesehatan

Universitas Indonesia (UI) sepakat bekerja sama dengan PT Nusantara Green Energy (PT. NGE) untuk riset manfaat Steamless Palm Oil bagi kesehatan.

27 September 2022 | 22.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia (UI) sepakat bekerja sama dengan PT Nusantara Green Energy (PT. NGE) untuk riset manfaat Steamless Palm Oil bagi kesehatan. Penandatanganan kerja sama dilakukan di Gedung Multidisiplin FMIPA UI, Depok, Selasa 27 September 2022.

Kesepakatan kerja sama itu akan melandasi penelitian berjudul: Peningkatan nilai tambah Steamless Palm Oil (SPO) sebagai Minyak Bergizi Tinggi Mengandung Zat Fitonutrien Alami untuk Kesehatan Tubuh dan Pencegahan Stunting dan Kekurangan Gizi (Malnutrisi).

SPO, minyak sawit mentah atau CPO yang dihasilkan tanpa proses penguapan atau water washing, telah dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan karena mengandung vitamin A yang tinggi. Dengan meningkatkan nilai tambahnya diharapkan dapat membantu pendapatan para petani sawit dalam mengolah tandan buah segar (TBS).

Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama PT NGE, menjelaskan kelebihan lain dari SPO adalah lokasi pabrik yang tak harus mendekati perairan seperti sungai dan danau. "Lokasi pabrik yang harus dekat dengan body of water menyebabkan biaya transportasi yang tinggi dan kemudian daya tanam petani menjadi rendah,” katanya. 

Akibatnya petani yang menjual TBS ke pabrik mendapatkan harga yang tidak sebaik hasil perkebunan milik perusahaan besar. Bambang menambahkan, di satu sisi para petani merupakan pemilik lahan namun di sisi lain mereka tidak sejahtera. “Karena cost-nya tinggi, harganya rendah, akibat daya tawar rendah” tutur Bambang.

Kelapa Sawit

Pada produksi SPO tidak diperlukan penggunaan air berlebih yang artinya pabrik atau alat untuk memproduksi dapat lebih dekat dengan kebun. Sehingga, biaya transportasi dapat lebih rendah dan meningkatkan daya tawar dari pemilik kebun untuk tandan buah segar.

Bambang juga mengingatkan agar tidak terus bergantung pada apa yang dibuat oleh perusahaan besar. Meskipun peran dalam perekonomian, dalam hal Produk Domestik Bruto, terus menurun dibandingkan sektor manufaktur, Bambang berpendapat, pertanian tetap merupakan sektor yang menyerap banyak tenaga kerja.

"Kalau mengabaikan sektor pertanian artinya kita menciptakan pengangguran bagi lingkungan desa,” kata eks Kepala Bappenas dan Menristek ini. 

ZAHRANI JATI HIDAYAH

Baca juga:
Pemilihan Rektor UNS Pertama Era PTNBH, Tahapannya Dimulai Hari Ini


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus