BANGKOK, yang sering dijuluki 'Venetia dari Timur' dengan
sungainya tempat perahu lalu-lalang, sedang tenggelam. Menurut
Bangkok Post, permukaan air tanah ibukota Muangthai itu sudah
naik 0,5 cm selama 10 tahun terakhir. Jadi rata-rata 0,5 mili
setahun. Di tengah-tengah pergolakan politik dan soal-soal perut
dari hari ke hari di Bangkok, penduduk kota metropolitan
berpenduduk 4 juta jiwa itu tak tertarik memikirkan konsekwensi
masa depan kota.itu. kalau terus tenggelam.
Namun rekor Bangkok masih kalah dengan rekor kota Venetia yang
asli, di Italia. Bekas bandar terkenal, sejak abad ke-10 ini
kini tenggelam dengan kecepatan 2 mili setahun. Kalau proses itu
dibiarkan terus menerus, tahun 2000 Venetia memang belum sampai
tenggelam 5 senti. Namun meningkatnya tinggi muka air tanah bisa
membawa berbagai akibat buruk. Tanah tambah becek, lembek,
sehingga fundasi gedung beton dan pualam yang berat-berat bisa
amblas ke bumi.
Ratu Laut
Menurut penelitian Unesco, lebih dari 600 gedung bersejarah dan
ratusan karya seni yang tak ada gantinya berada dalam keadaan
bahaya. Macam-macam usaha untuk menyelamatkan "Ratu Laut
Adriatik" ini. Tapi umumnya baru taraf studi. Untuk itu, di
Universitas Padua yang tersohor itu, telah dibuat suatu model
kota Venetia, lengkap dengan profil teluknya yang
bertangga-tangga. Maksudnya juga untuk menyelidiki pengaruh
pasang-surut laut Adriatik terhadap dasar kota yang terus
tenggelam itu.
Untuk membuatnya lebih 'hidup', model kota pantai Venetia dengan
lagu hanya itu diberi ombak betulan - yang gerakannya diatur
oleh komputer. Jadi dalam bentuk miniatur, hempasan ombak laut
di lagunya Venetia itu ditiru persis seperti dalam nyata, berkat
kontrol komputer yang distel sesuai dengan gerak ombak laut
Adriatik.
Model itu, luasnya 170 x 170 meter, berikut komputrnya
disumbang oleh Siemens, perusahaan raksasa elektronika Jerman
Barat. Uniknya, komputer itu sekaligus berfungsi sebagai
"jantung" merangkap "otak" model kota pantai itu. Sebagai
jantung, komputer itu mengatur aliran air dari "laut". "Laut"
ini adalah tiga waduk air yang terpisah.
Sebagai "otak", komputer mencatat efek pasang-surut 'air laut'
itu di titik-titik penguji yang terpasang di semua kanal, kolam,
sungai dan kolam-kolam kota Venetia buatan itu. Percobaan
pengaturan lalu-lintas air itu melalui berbagai pintu air, yang
dikendalikan secara elektronis pula. Dari situ diharap akan
jelas bagi para ahli di Padua sebab dan akibat tenggelamnya kota
pantai itu, yang sudah berabad-abad digerogoti pasang-surut air
laut Adriatik.
Tapi celaka jika pada saat kesimpulan akan diambil, Venetia
tiba-tiba tenggelam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini