Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Wabah COVID-19: LIPI, ITB, Unpad Bikin Disinfektan Ramah di Kulit

Disinfektan ozon diklaim dapat membunuh atau mensterilisasi bakteri 100 persen serta bisa membunuh virus dalam waktu 30 detik.

26 Maret 2020 | 20.45 WIB

Pegawai berjalan keluar bilik disinfektan "Disinfection Chamber" di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 26 Maret 2020. Bilik tersebut disediakan di pintu masuk Balai Kota untuk mencegah penyebaran Virus COVID-19. ANTARA
Perbesar
Pegawai berjalan keluar bilik disinfektan "Disinfection Chamber" di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 26 Maret 2020. Bilik tersebut disediakan di pintu masuk Balai Kota untuk mencegah penyebaran Virus COVID-19. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan disinfektan berbasis ozon. Disinfektan ini diklaim lebih aman bila disemprot ke tubuh dalam sebuah bilik disinfektan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengungkapkannya dalam konferensi pers melalui video conference yang digelar oMenteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Kamis 26 Maret 2020. “Karena ini disemprotkan ke bagian tubuh, disinfektan berbasis ozon ini lebih aman pada kulit dan ramah lingkungan,” kata Laksana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peneliti dari Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Anto Tri Sugiarto, menambahkan, disinfektan berbasis ozon tidak menggunakan bahan kimia. Namun, menggunakan dan memproduksi apa yang disebutnya nano bubble water.

Menurut Anto, ozon nano water sangat efektif dalam membunuh bakteri dan virus. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan timnya, disinfektan ozon dapat membunuh atau mensterilisasi bakteri 100 persen serta bisa membunuh virus dalam waktu 30 detik.

“Ini bisa digunakan di walking chamber masjid, pintu masuk MRT, dan tempat lain banyak dikunjungi masyarakat,” kata Anto sambil menambahkan, “Secara prototipe kami sudah siap.”

Asisten Ahli Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Eko Charnius Ilman, menambahkan kalau dirinya sudah melihat banyak kreasi bilik disinfektan yang rata-rata menggunakan pintu. Menurutnya, itu merepotkan pengguna.

"Kami berusaha chamber walk through dengan nano, kami bisa membuat lorong uap yang banyak, sehingga orang jalan saja sudah cukup dicuci-viruskan,” kata Eko.

Selain yang berbasis ozon, LIPI juga mengembangkan disinfektan yang berbasis klorin. Yang satu ini LIPI menggandeng Fakultas Farmasi UniversitasPadjadjaran, Bandung. Teknik yang digunakan adalah klorinasi, sebuah proses pemberian klorin (Cl2) atau hipoklorit ke dalam air yang telah menjalani proses filtrasi.

"Sudah biasa digunakan pada kolam renang. Tidak akan ada masalah pada kulit," kata Keri Lestari dari Fakultas Farmasi Unpad. 

 

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus