Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes meminta jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus atau MERS-CoV. Kemenkes mengimbau jemaah untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat selama menjalankan ibadah haji.
“Walaupun MERS-CoV belum menjadi kegawatdaruratan kesehatan, namun jemaah haji Indonesia harus tetap mewaspadai penularannya,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 Mei 2023.
Mengutip dari infeksiemerging.kemkes.go.id, Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh suatu subtipe baru dari virus corona. MERS-CoV menyebar saat melakukan kontak dengan unta dromedaris, yang kemudian ditularkan melalui percikan dahak (droplet) saat bersin.
Virus ini diketahui pertama kali menyerang manusia di Jordan pada April 2012, namun kasus yang pertama kali muncul di Arab Saudi pada September 2012. Uniknya, virus ini tidak sama dengan corona virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), namun mirip dengan corona virus yang terdapat pada kelelawar.
Gejala penyakit MERS dapat berupa asimtomatik (tanpa gejala), gejala pernapasan ringan, gejala pernapasan akut hingga kematian. Namun, Merangkum dari mayoclinic, sebagian besar orang yang terinfeksi MERS-Cov dengan pernapasan akut diawali dengan gejala-gejala demam, batuk, dan napas pendek.
Infeksi MERS-CoV juga dapat menyebabkan gagal napas atau gagal ginjal dan terkadang berakibat fatal. Sekitar 35 persen kasus terinfeksi MERS dilaporkan meninggal karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (komorbid) seperti ginjal, kanker, penyakit paru-paru kronis, hipertensi, penyakit jantung, diabetes, sistem kekebalan yang lemah, dan orang yang berusia tua.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan yang spesifik untuk mencegah infeksi MERS-Cov. Namun, penyakit ini dapat diantisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Untuk itu, seperti dijelaskan sehatnegeriku.kemkes.go.id, jemaah haji diharapkan rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau dengan disinfektan. Kemudian memakai masker saat beraktivitas terutama di kerumunan serta menutup hidung dan mulut bila bersin dan batuk.
Sejalan dengan kewaspadaan MERS-CoV, jemaah haji juga perlu mewaspadai Covid-19. Walaupun Covid-19 sudah tidak lagi berstatus darurat kesehatan global namun kasus baru Covid-19 masih bermunculan hingga saat ini.
Pilihan Editor: Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Penularan Mers-Cov
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini