Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Wahana Antariksa Blue Ghost Tiba di Bulan, NASA Titip Misi Apa Saja?

Blue Ghost mendarat di dekat fitur vulkanik Mons Latreille. Titiknya masih di sekitar di Mare Crisium, cekungan luas di sisi dekat Bulan.

5 Maret 2025 | 12.56 WIB

Wahana pendaratan bulan Blue Ghost milik Firefly Aerospace terlihat terpasang di bagian atas roket SpaceX Falcon 9 sesaat sebelum diluncurkan pada tanggal 15 Januari 2025. (Kredit gambar: NASA)
Perbesar
Wahana pendaratan bulan Blue Ghost milik Firefly Aerospace terlihat terpasang di bagian atas roket SpaceX Falcon 9 sesaat sebelum diluncurkan pada tanggal 15 Januari 2025. (Kredit gambar: NASA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana antariksa Blue Ghost milik Firefly Aerospace sukses mendarat di Bulan pada Ahad, 2 Maret 2025, persisnya pada pukul 03.34 zona waktu EST. Dikutip dari laman resmi NASA, wahana ini mendarat di dekat fitur vulkanik Mons Latreille yang terletak di Mare Crisium, cekungan luas di sisi dekat Bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai bagian dari program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA dan kampanye Artemis, Blue Ghost membawa 10 instrumen sains dan teknologi milik NASA yang dirancang beroperasi selama satu hari lunar—14 hari di Bumi. Administrator sementara NASA Janet Petromenyebut pencapaian ini sebagai langkah besar eksplorasi luar angkasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Pencapaian luar biasa ini menunjukkan bagaimana NASA dan perusahaan Amerika memimpin eksplorasi luar angkasa demi manfaat bagi semua,” ujar Petro dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu, 5 Maret 2025.

Sejak diluncurkan dari Kennedy Space Center, Florida pada 15 Januari lalu, Blue Ghost menempuh lebih dari 2,8 juta mil dan mengirimkan 27 Gigabyte (GB) data. Selama perjalanannya, wahana ini melakukan berbagai eksperimen ilmiah, termasuk melacaks sinyal Global Navigation Satellite System (GNSS) pada jarak 246 ribu mil, memecahkan rekor pelacakan terjauh.

Misi Blue Ghost juga menguji komputasi tahan radiasi melalui Sabuk Van Allen dengan muatan Radiation-Tolerant Computer System. Ada juga target pengukuran perubahan medan magnet luar angkasa menggunakan Lunar Magnetotelluric Sounder.

Nicky Fox, Administrator Asosiasi untuk Sains di NASA, menegaskan bahwa program ini membantu persiapan eksplorasi lebih lanjut. “Menginspirasi dunia selama generasi mendatang,” tuturnya.

Instrumen yang dibawa Blue Ghost akan menguji teknologi pengeboran bawah permukaan Bulan, pengambilan sampel regolith, sistem navigasi satelit global, komputasi tahan radiasi, serta mitigasi debu Bulan. Sebelum berakhirnya operasi nanti, tim akan menangkap gambar matahari terbenam di Bulan dan mempelajari reaksi debu Bulan terhadap cahaya matahari saat senja. Hal serupa pernah didokumentasikan dalam misi Apollo 17.

Melalui program CLPS, NASA telah menunjuk lima vendor untuk melakukan 11 pengiriman ke Bulan. Ada lebih dari 50 instrumen yang akan dikirim ke berbagai lokasi, termasuk kutub selatan Bulan. Bila ditotal, nilai kontrak-kontrak tersebut bisa mencapai US$ 2,6 miliar hingga 2028.

Chief Executive Officer Firefly Aerospace Jason Kim mengapresiasi NASA yang telah mempercayai entitasnya. “Sebagai penyedia layanan pengiriman ke Bulan,” katanya. Keberhasilan pendaratan Blue Ghost dianggap sebagai dasar untuk menyambung eksplorasi komersial di wilayah cislunar.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus