Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Inggris

Begini Reaksi Pep Guardiola saat Ditanya Kontroversi Usai Laga Arsenal vs Manchester City yang Melibatkan Kyle Walker

Terjadi kontroversi antara bek Manchester City Kyle Walker dan pelatih bola mati Arsenal Nicolas Jover usai pertandingan kedua tim pada Minggu.

9 Oktober 2023 | 23.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelatih Manchester City Pep Guardiola. Action Images via Reuters/Peter Cziborra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Terjadi kontroversi antara bek Manchester City Kyle Walker dan pelatih bola mati Arsenal Nicolas Jover usai pertandingan kedua tim dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Emirates pada Minggu, 8 Oktober 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Laga ketat yang berlangsung di London utara itu berakhir dengan kemenangan tim tuan rumah. Gol Gabriel Martinelli pada menit ke-86 menjadi penentu kemenangan. Bola sepakan pemain Brasil itu sempat membentur wajah bek Nathan Ake sebelum menjebol gawang yang dijaga Ederson. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemenangan 1-0 itu cukup untuk membawa The Gunners melanjutkan rekor tak terkalahkan dalam delapan laga awal di musim ini. Mereka pun naik ke posisi runner-up menggeser City dengan keunggulan dua poin, sekaligus menyamai nilai yang dikemas Tottenham Hotspur yang kini nangkring di puncak klasemen. 

Bagi City, ini menjadi kekalahan kedua beruntun yang mereka alami di Liga Inggris. Pekan lalu mereka kalah 2-1 di markas Wolves. 

Perseteruan antara Walker dan Jover, yang dulu bekerja di City, terjadi ketika bersiap masuk ke terowongan meninggalkan stadion. 

Jover tampak menawarkan tangannya kepada Walker, yang menolak menjabatnya sebelum meneruskan langkahnya. Namun, pemain City itu kemudian berbalik menghadang Jover sebelum ditarik rekan setimnya Erling Haaland. 

Penyerang Arsenal, Bukayo Saka, yang melewatkan pertandingan karena cedera, juta turun tangan. Dia tampak menarik Jover keluar dari situasi tersebut. 

Seusai laga, Pep Guardiola menolak membahas kejadian itu meski mengaku mengetahui apa yang terjadi. "Saya tahu apa yang terjadi, tapi saya tidak ingin mengatakan apa pun," ujarnya. "Mereka (Arsenal) mengetahuinya."

Kekalahan City itu menghancurkan harapan mereka untuk menjadi tim pertama dalam sejarah sepak bola Inggris yang memenangkan gelar liga berturut-turut. Meski begitu, Guardiola lebih melihat sisi positifnya. Menurut dia, kemunduran di awal musim dapat membantu meringankan tekanan pada para pemain untuk menciptakan sejarah. 

"Tidak ada tim yang pernah menang empat kali beruntun," kata pelatih Spanyol yang sebelumnya menangani Barcelona dan Bayern Munchen ini. 

"Kekalahan bisa saja terjadi, namun kita berada di Oktober. Terkadang ketertinggalan merupakan hal yang baik. Ini bukan pertama kalinya ketertinggalan bagi para pesaing. Musim lalu, kami tertinggal jauh, tetapi musim masih panjang. Ini telah terjadi."

Menyinggung soal kekalahan sebelumnya di Wolbves, menurut Guardiola, itu adalah pertandingan yang sulit.

"Selamat kepada Arsenal. Kami tahu persis apa yang harus kami lakukan dan kami melakukannya. Kami memulihkan pemain yang bangkit dan berusaha menghentikan (kekalahan) sesegera mungkin menghadapi lawan tangguh seperti Brighton dan (Manchester) United."

Setelah jeda internasional, Manchester City akan menghadapi Brighton di kandang dalam lanjutan Liga Inggris pada Sabtu, 21 Oktober mendatang. Berikutnya mereka akan bertandang ke Young Boys di Liga Champions pada Kamis dinihari WIB, 26 Oktober 2023.

ESPN

Rina Widiastuti

Rina Widiastuti

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus