Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Borussia Dortmund kembali ke final Liga Champions untuk pertama kali dalam 11 tahun terakhir setelah edisi 2013-2014. Kini Die Borussien akan menghadapi Real Madrid, tim terbanyak mengoleksi trofi 'Si Kuping Besar' dengan 14 gelar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di atas kertas, Real Madrid dengan sejarahnya tentu lebih diunggulkan. Meski begitu, Dortmund tetap memiliki peluang untuk memutus rekor Los Blancos yang selalu menang dalam enam final terakhirnya di Liga Champions.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berhasil atau tidaknya Dortmund memenangkan pertandingan nanti bergantung bagaimana pelatih Edin Terzic memaksimalkan potensi yang dimiliki para pemain kuncinya. Tempo mencatat ada empat pilar penting Die Schwarzgelben yang dapat menjadi kunci dalam duel kontra Real Madrid.
1. Julian Brandt
Julian Brandt merupakan salah satu pemain kunci bagi Dortmund pada musim ini. Didatangkan dari Bayer Leverkusen pada 2019, dia sempat tampil dengan performa tak konsisten. Namun, dia akhirnya bisa dibilang menjalani salah satu musim terbaiknya bersama Die Borussien.
Kreativitas dan ketengangannya dalam mengolah si kulit bundar dapat menjadi salah satu jalan Dortmund dalam membongkar pertahanan rapat Real Madrid. Musim ini, pemain berusia 28 tahun itu telah mengoleksi 10 gol dan 14 assist di semua kompetisi. Ia juga mencatatkan 972 umpan sukses dari 1118 kali percobaan dengan persentase kesuksesan mencapai 86,94 persen.
2. Marcel Sabitzer
Memenangkan duel di lini tengah menjadi salah satu kunci untuk menguasai jalannya pertandingan. Di situlah, peran Marcel Sabitzer bagi Dortmund. Kehadirannya diperlukan untuk menetralkan pergerakan Toni Kroos yang kerap melepaskan umpan terobosan ke jantung pertahanan lawan.
Sabitzer dapat menjadi kekuatan di lini tengah Dortmund. Sebagai gelandang tengah, pemain asal Austria itu memiliki kemampuan menyerang dan bertahan sama baiknya. Musim ini dia telah menyumbang enam gol dan sembilan assist.
Dalam hal bertahan, Sabitzer mencatatkan 39 tackle sukses dan 11 kali intersep. Ia juga memenangkan 79 area duel dari 161 kali pertarungan. Tidak lupa, salah satu senjata andalan pemain berusia 30 tahun itu adalah umpan dari bola mati yang mematikan.
3. Niclas Fullkurg
Berbicara soal bola mati, selain pemberi umpan yang jitu, sosok target man di kotak penalti juga dibutuhkan dan Dortmund memiliki sosok penyerang yang bisa memainkan peran tersebut, yaitu Niclas Fullkrug. Sejak kepergian Robert Lewandowski, Die Borussien belum menemukan sosok pengganti yang hampir sepadan hingga Fullkrug datang pada musim lalu.
Penyerang berusia 31 tahun itu memiliki gaya permainan khas pemain klasik nomor 9. Dengan postur 189 cm dan badan gempal, kehadirannya diperlukan untuk berduel dengan bek tangguh Real Madrid, seperti Antonio Rudiger dan Nacho Fernandez. Musim ini, Fullkrug telah mencetak 17 gol dan 11 assist di semua kompetisi.
4. Jadon Sancho
Seperti terlahir kembali, Jadon Sancho menjelma sebagai satu pilar penting di Dortmund pada musim ini. Kariernya sempat terancam karena berselisih dengan Erik ten Hag sampai membuat Manchester United "memulangkannya" ke Jerman dengan status pinjaman.
Sancho merupakan opsi winger terbaik yang dimiliki Dortmund saat ini. Kecepatan dan kemampuannya dalam menggiring bola bisa memberi kejutan untuk sisi sayap pertahanan Real Madrid. Sumbangsihnya dari segi gol (3) dan assist (2) memang tidak banyak. Tetapi kehadirannya bisa menarik bek-bek lawan untuk meninggalkan posisinya dan memberi ruang bagi pemain Dortmund lainnya masuk. Winger berusia 24 tahun itu mencatatkan tiga dribble sukses dari enam kali percobaan musim ini.
ESPN, FOOTY STATS
Pilihan Editor: Liga Champions: Jejak Borussia Dortmund dan Real Madrid di 19 Final Sebelumnya