Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris telah membekukan aset yang dimiliki oleh Roman Abramovich, taipan asal Rusia, pada Kamis, 10 Maret 2020. Hal itu langsung mempengaruhi operasional Chelsea, yang dimiliki Abramovich.
Sanksi pembekuan aset itu tak lepas dari invasi Rusia ke Ukraina. Inggris bersama negara-negara terkemuka dunia memberikan sanksi pada Rusia, termasuk orang-orang dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Roman Abramovich dianggap sebagai salah satu kategori orang dekat itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sanksi itu berlaku sampai batas waktu yang tidak ditentukan, tergantung dari perkembangan yang terjadi di konflik antara Rusia dan Ukraina. Pemerintah Inggris akan meninjau kembali sanksi tersebut dengan berdasarkan fakta yang berkembang.
Dengan sanksi yang dijatuhkan buat Abramovich, Chelsea pun langsung terpengaruh. Kini klub itu praktis berada di bawah kendali pemerintah Inggris. Mereka beroperasi dengan lisensi khusus dengan berbagai pembatasan.
Apa saja pengaruh pembekuan aset Roman Abramovich bagi Chelsea? Inilah lima di antaranya:
1. Penjualan Klub yang Tertunda
Dampak pertama tentu saja terkait keinginan Roman Abramovich menjual klub ini. Dengan sanksi dari pemerintahan Inggris, semua aset Abramovich di Chelsea disebutkan telah dibekukan. Artinya, Abramovich tidak lagi memiliki kuasa atau penentu terkait masa depan klub Liga Inggris itu.
Roman Abramovich sendiri sebenarnya sudah mencoba untuk memperlihatkan kerja sama terkait situasi ini. Salah satunya antaranya dengan memberikan pengampunan utang. Seperti diketahui, Chelsea sebagai klub juga memiliki utang sekitar 1,5 triliun kepada sang pemilik sendiri (Roman Abramovich).
Abramovich kemudian menyatakan dia akan merelakan utang tersebut. Strategi itu juga dimaksudkan untuk menarik minat pembeli (investor). Namun, dengan sanksi saat ini, para calon pembeli tentu akan berpikir ulang lagi untuk membeli klub yang tengah sakit ini.
Meski demikian, pemerintah Inggris secara resmi telah menyatakan bahwa rencana penjualan tersebut masih sangat terbuka untuk dilakukan. Tentunya, semua aktivitas tersebut berada di bawah pengawasan pemerintah Inggris, dalam hal ini Departemen Kebudayaan, Media, dan Olahraga.
2. Penjualan Tiket di Stamford Bridge Dihentikan
Penjualan tiket pertandingan di Stamford Bridge menjadi salah satu pemasukan terbesar Chelsea tentunya. Tiket musiman (tiket yang telah terjual untuk semusim) yang kini telah dimiliki penonton atau fans Chelsea di Stamford Bridge tetap berlaku (valid).
Begitu juga dengan tiket di luar tiket musiman yang telah terjual sebelum sanksi pada Kamis ini dijatuhkan, tetap valid.
Selanjutnya, penjualan tiket tidak lagi diizinkan. Dengan demikian pula, tiket bagi penonton dari tim lawan yang tandang ke Stamford Bridge tidak diizinkan sampai sanksi berakhir.
3. Toko Resmi Klub Ditutup
Sanksi yang dijatuhkan berimbas kepada semua aset Chelsea termasuk penjualan merchandise, dalam hal ini seperti kostum pemain dan lain-lainnya.
Toko resmi Chelsea praktis tidak boleh beroperasi lagi karena menurut sanksi tersebut, The Blues dilarang menjual semua atribute yang terkait dengan merchandise.
Ini menjadi kerugian lainnya bagi Chelsea. Bukan hanya toko resmi mereka di Inggris melainkan juga di sejumlah negara jika mereka memilikinya.
4. Tidak Ada Transfer dan Pembaruan Kontrak Pemain
Sanksi juga berimbas kepada aspek transfer dan pemain. Chelsea tidak dapat melakukan semua aktivitas transfer baik itu penjualan atau pembelian pemain.
Di sisi lain, mereka juga tidak boleh melakukan aktivitas terkait pembaruan kontrak pemain.
Artinya, pemain bintang yang kontraknya akan segera berakhir di akhir musim ini seperti Antonio Rudiger, Andreas Christensen, atau Cesar Azpilicueta, dapat pergi dij akhir musim ini dengan bebas transfer.
Chelsea tidak lagi memiliki pilihan untuk mengajukan kontrak baru tentunya kepada mereka.
5. Pembatasan Biaya Laga Tandang
Sanksi juga berimbas kepada biaya perjalanan klub untuk laga tandang. Disebutkan bahwa Chelsea tidak boleh menghabiskan lebih dari 20 ribu pounds (sekitar Rp375 juta) dari akomodasi laga tandang.
Laga tandang ini baik di ajang domestik maupun internasional. Situasi ini tentu membuat manajemen The Blues harus memikirkan lagi terkait biaya laga-laga tandang di ajang Liga Champions.
BBC | SKOR.ID
Baca Juga: Pemain Chelsea Berdamai dengan Keadaan Setelah Aset Abramovich Dibekukan