Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Inggris

Arsenal Sempat Mendominasi lalu Hancur di Akhir Musim dan Gagal Menjuarai Liga Inggris, Granit Xhaka Tetap Dukung Arteta

Bagi penggemar Arsenal, Liga Inggris 2022-2023 ini menjadi musim yang dipenuhi euforia namun berakhir pahit. Buah kelemahan Mikel Arteta?

22 Mei 2023 | 18.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta. Doc. Reuters/Phil Noble.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi penggemar Arsenal, Liga Inggris 2022-2023 menjadi sebuah musim yang sempat dipenuhi euforia namun akhirnya berujung pahit. Mereka sempat bertakhta di puncak klasemen selama 248 hari, bahkan sempat unggul delapan poin dari rival terdekatnya, tapi akhirnya gagal menjadi juara.

Tak banyak yang menjagokan Arsenal akan bersaing dalam perebutan gelar juara musim ini. Maklum, musim lalu mereka hanya finis kelima dan gagal lolos ke Liga Champions.

Namun, pelatih Mikel Arteta mampu membawa The Gunners menggebrak dan sempat meninggalkan para rivalnya. Mereka sempat lama menguasai puncak klasemen. Pembicaraan tentang masa keemasan klub pun sempat muncul. Asa menjadi juara juga membumbung tinggi.

Pada Maret lalu, mereka sudah unggul delapan poin dari Manchester City. Sayang, kecemerlangan tim kemudian menguap di akhir musim. Arsenal hanya menang dua kali dalam delapan pertandingan terakhir. Mereka tersalip Manchester City, yang akhirnya kembali juara untuk ketiga kalinya secara beruntun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi ini menjadikan Mikel Arteta seperti sosok pelatih bermuka dua. Dia mampu menghadirkan kejutan, tapi kemudian hancur di bawah tekanan. Diskusi suporter pun cukup sering terjadi: bagaimana nasib Arsenal di bawah dia musim depan.

Gelandang Arsenal Granit Xhaka ikut bersuara tentang hal ini. Ia meyakni bahwa Mikel Arteta adalah orang yang tepat untuk membawa klub terus melangkah maju.

Ketika ditanya apakah Arteta merupakan orang yang tepat untuk dipercaya Arsenal dalam mengejar Manchester City, pemain Swiss itu menjawab, "Anda bisa melupakan pertanyaan ini. Dia lebih dari sekadar manajer yang tepat untuk tim ini," kata dia.

Xhaka mengatakan musim ini harus menjadi cetak biru untuk kemajuan klub. “Kita tidak boleh melupakan bagaimana kami bekerja selama 11 bulan terakhir,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bahkan ketika kami sekarang kalah dalam dua pertandingan terakhir, tentu orang-orang melihat apa yang terjadi sekarang. Tapi jangan lupakan 11 bulan kami bekerja."

Baginya, apa yang dicapai Arsenal saat ini melebihi ekpektasi di awal musim lalu. "Tujuan kami pasti adalah kembali ke empat besar. Sekarang kita berada di urutan kedua. Tentu saja ketika Anda begitu dekat dengan gelar, Anda ingin memenangkan gelar tersebut," kata dia.

“Tapi kami berada di sana, di mana kami berada, di tempat yang pantas kami duduki, dan mari kita lihat apa yang terjadi musim depan. Kami harus maju dan melakukan langkah selanjutnya.”

Arsenal kini masih memiliki satu pertandingan di musim ini, yakni melawan Wolves pada 28 Mei 2023. Namun, hasil itu tak akan mengubah posisi mereka dalam klasemen, yakni finis di posisi kedua seperti pada 2016.

ESPN | SKY SPORT

Pilihan Editor: Daftar Juara Liga Inggris Era 2000-an, Man City Bayangi Manchester United

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus