Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Asal Usul Persija Dijuluki "Macan Kemayoran"

Julukan "Macan Kemayoran" bagi Persija Jakarta berasal dari sosok jawara yang diyakini hidup pada masa kolonial Belanda.

16 Februari 2025 | 15.35 WIB

Logo Persija Jakarta. (twitter/@Persija_Jkt)
Perbesar
Logo Persija Jakarta. (twitter/@Persija_Jkt)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Laga Persija melawan Persib Bandung tersaji di pekan ke 23 BRI Liga I 2024-2025. Laga antara kedua tim yang biasanya berlangsung panas tersebut tidak akan dihelat di kandang masing-masing, Maung Bandung dan Macan Kemayoran akan bertanding di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat. 

Kedua tim dikenal memiliki julukan yang mengambil inspirasi dari nama hewan. Persib identik dengan maung atau harimau, sedangkan Persija identik dengan macan. Julukan Maung Bandung untuk Persib disebut-sebut karena sebuah lagu karya Kang Ibing yang berjudul Jung Maju Maung Bandung yang populer saat Persib menjadi juara perserikatan pada 1991. Lantas bagaimana asal usul julukan Macan Kemayoran untuk Persija? 

Diambil Dari Legenda Betawi

Persija Jakarta merupakan salah satu klub sepak bola tertua dan paling bersejarah di Indonesia. Dilansir dari laman Persija.id, klub ini telah berdiri sejak 28 November 1928 dan terus menunjukkan eksistensinya di kancah sepak bola nasional dengan basis suporter yang besar dan loyal, yaitu The Jakmania. Tak hanya dikenal karena prestasinya, Persija juga memiliki julukan, yaitu "Macan Kemayoran" yang telah melekat kuat sebagai identitas klub ini. Namun bagaimana sebenarnya asal-usul julukan tersebut?

Julukan Macan Kemayoran telah melekat dengan Persija Jakarta sejak era Liga Indonesia 1994. Nama ini dipercaya bukan sekadar simbol, tetapi memiliki akar sejarah panjang yang berkaitan dengan legenda Betawi dan kondisi Jakarta di masa lalu.

Penggunaan kata "macan" merujuk pada keberadaan kucing besar tersebut di Jakarta sebelum menjadi kota metropolitan. Pada 1880-an, harimau masih dapat ditemukan di wilayah ini. Namun, julukan ini juga diambil dari tokoh legendaris Betawi, Murtado, seorang jawara dari Kemayoran.

Dikutip dari laman Kebudayaan Betawi, Murtado dikenal karena keberanian dan sifatnya yang membela rakyat kecil dari kesewenang-wenangan para centeng dan tentara Belanda. Keberaniannya membuat penduduk dan bahkan Kompeni Belanda menjulukinya Macan Kemayoran.

Persija mengadopsi julukan tersebut sebagai representasi semangat juang, keberanian, dan pantang menyerah. Seiring waktu, media massa turut mengamplifikasi nama Macan Kemayoran dan menjadikannya identitas yang melekat dengan klub yang identik dengan warna oranye ini.

Makna Filosofis Macan Kemayoran

Julukan "Macan Kemayoran" berasal dari dua kata yang memiliki arti penting. "Macan" melambangkan kegagahan, keberanian, dan semangat juang yang tinggi, sedangkan "Kemayoran" merujuk pada wilayah di Jakarta Pusat yang memiliki keterkaitan erat dengan sejarah klub. Seiring perjalanan waktu, julukan ini semakin populer dan digunakan dalam berbagai atribut Persija, mulai dari logo, maskot, hingga yel-yel yang diteriakkan oleh para The Jakmania.

Penggunaan "macan" sebagai simbol mencerminkan filosofi permainan Persija Jakarta yang diharapkan selalu agresif dan penuh semangat juang. Harimau dikenal sebagai raja hutan yang memiliki kekuatan, kecepatan, dan ketangguhan, karakteristik yang diharapkan tercermin dalam permainan tim di lapangan.

Khumar Mahendra dan Gerin Rio Pranata berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Persib Optimistis Raup Tiga Poin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus