Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Persebaya Surabaya finis di peringkat kelima BRI Liga 1 2021-2022. Aji Santoso pun bisa merasa lega karena mampu membawa tim asuhannya memenuhi target manajemen klub.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bajul Ijo tampil menjanjikan musim ini. Skuad asuhan Aji menjadi kesebelasan yang cukup disegani lawan-lawannya dan sempat menjadi salah satu penantang gelar juara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penampilan Samsul Arif dan rekan-rekannya selalu ngotot dalam setiap pertandingan. Terus berusaha menyerang lawan sampai menit akhir pertandingan.
Gaya permainan itu juga yang mereka perlihatkan saat mengalahkan sang juara Liga 1, Bali United. Tak tanggung-tanggung, pasukan Aji berhasil menang 3-0 dalam laga itu.
Persebaya Surabaya. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Kemenangan itu menjadi penutup yang manis dari Persebaya di pekan ke-33 musim ini. Terlebih pada pertemuan sebelumnya di putaran pertama, mereka juga menang 3-1 dari Serdadu Tridatu.
Meski sebelum bertanding melawan Bali United, mereka sudah tahu lawannya telah mengunci gelar juara Liga, pasukan Aji tidak mau peduli. Bajul Ijo hanya ingin menang.
Di balik penampilan gemilang Persebaya, Aji memainkan peran penting. Mantan pemain tim nasional Indonesia itu selalu berusaha memotivasi pemainnya.
Menjelang kick off melawan Bali United, Aji berpesan kepada para pemain untuk tetap bekerja keras selama pertandingan. "Tadi saya sampaikan kepada anak-anak, kalau kita bisa mengalahkan Bali (United), ibaratnya kami ini juara tanpa mahkota," ucapnya.
Apa yang diperlihatkan timnya seperti keinginan sang pelatih. Mereka tak kenal lelah berusaha menggempur pertahanan Bali United dan akhirnya menang besar. "Pertandingan sangat menarik," ujarnya mengomentari pertandingan.
Persebaya finis di posisi kelima dengan 63 poin dari 34 laga. Mereka mencetak 56 gol, paling produktif dibanding tim lain, bahkan dua gol lebih unggul daripada Bali United. Namun, mereka kebobolan 35 gol.
Aji Santoso menjadi satu-satunya pelatih lokal yang mampu membawa tim asuhannya finis di posisi lima besar BRI Liga 1 2021-2022.
Meski belum mampu membawa Persebaya Surabaya menjadi juara Liga 1 musim ini dan gagal mempertahankan posisi ketiga di pekan terakhir, Aji layak berbangga hati. Dia menjadi satu-satunya pelatih lokal yang mampu membawa tim asuhannya finis lima besar.
Empat tim lain yang menempati posisi lima teratas BRI Liga 1 musim ini, semuanya ditangani pelatih asing. Bali United memakai jasa pelatih Brasil, Stefano Cugurra, Persib Bandung di bawah Robert Alberts dari Belanda, Bhayangkara FC dilatih Paul Munster dari Irlandia Utara, dan Arema FC dengan Eduardo Almeida dari Portugal.
Di tengah persaingan Liga 1 yang ketat musim ini, ditambah situasi pandemi Covid-19, pencapaian Aji bersama Persebaya berhasil memenuhi target manajemen menunjukkan pelatih lokal tetap bisa bersaing dengan juru taktik asal luar negeri.
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso. ANTARA/Fikri Yusuf
Namun, Aji Santoso tak mau jumawa. Pelatih asal Malang, 51 tahun ini, menegaskan apa yang diraih Persebaya bukan semata karena kinerjanya secara pribadi. Dia bersyukur bisa memenuhi target klub dan berharap Bajul Ijo meraih hasil lebih baik di musim depan.
"Ya saya Alhamdulillah bisa memenuhi target dari manajemen yang diberikan kepada saya untuk bisa finis di lima besar. Ini menjadi tantangan untuk saya untuk bisa lebih berkembang di musim depan," kata Aji kepada Tempo.
"Ini semua berkat kerja keras semua baik itu manajemen, pelatih, pemain dan anggota yang ada di dalam tim. Musim ini Persebaya sukses dari segi prestasi tim, sukses cara bermain dan sukses secara individu semua pemain," tuturnya.
Bagi Aji, Persebaya mempunyai catatan rekor tersendiri. Salah satunya, mampu memutus rekor tak terkalahkan Bali United selama 15 pertandingan di putaran kedua musim ini.
"Meskipun tidak juara, penuh dengan rekor, pelatih terbaik, pemain terbaik, pemain muda terbaik, semua dapat apresiasi itu. Persebaya juga rekor mengalahkan tim-tim yang tidak terkalahkan dalam beberapa pertandingan, seperti Arema 23 kali tidak terkalahkan namun rekor itu putus dari Persebaya. Bali United, di putaran kedua dari 15 pertandingan tak terkalahkam putus oleh Persebaya," kata Aji.
Sebagian besar tim-tim yang berlaga di BRI Liga 1 musim ini menggunakan jasa pelatih asing. Hanya beberapa yang mengontrak pelatih lokal.
Berikut daftar tim yang ditangani pelatih lokal:
- Barito Putera: Pada putaran pertama menggunakan jasa Djadjang Nurdjaman. Kemudian, pada putaran kedua beralih ke Rahmad Darmawan.
- Persela Lamongan: Di awal, dilatih Iwan Setiawan. Kemudian, pada putaran kedua, beralih ke Jafri Sastra tetapi hanya sembilan laga. Setelah itu, pada sisa laga di musim ini dilatih oleh Ragil Sudirman.
- Persita Tangerang: Dari putaran pertama sampai Liga 1 berakhir dilatih oleh Widodo Cahyono Putro.
- Persija Jakarta: Awal musim dilatih Angelo Alessio dari Italia, kemudian diambil alih Sudirman pada putaran kedua.
- Tira Persikabo: Awal musim di bawah Igor Kriushenko dari Belarusia, lalu digantikan Liestiadi pada putaran kedua.
Baca Juga: Pemain Belum Bisa Terima Persipura Terdegradasi ke Liga 2