Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol atau RFEF, Luis Rubiales, akan mengundurkan diri pada Jumat, 25 Agustus 2023, setelah FIFA membuka proses disipliner terhadapnya. Pengunduran diri itu sebagai buntut tindakannya yang mencium bibir pemain timnas putri Jennifer Hermoso saat perayaan setelah kemenangan Spanyol di Piala Dunia Wanita 2023. Demikian dilaporkan radio Cadena Ser pada Kamis, 24 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rubiales mendapat kecaman setelah mencium bibir Hermoso saat menyerahkan medali kepada Timnas putri Spanyol setelah mereka mengalahkan Inggris 1-0 di final Piala Dunia Wanita 2023 di Sydney, Australia, pada Ahad lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden tersebut memicu kemarahan di dalam dan di luar Spanyol, dan banyak pihak, termasuk para menteri Spanyol, menuntut pengunduran dirinya. Tekanan terus meningkat selama sepekan setelah FIFA membuka proses disipliner terhadap Rubiales dan Hermoso. FIFA menyatakan tindakan seperti itu tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Ketika reaksi balik semakin meningkat, Rubiales, yang awalnya menyebut para pengkritiknya sebagai idiot, mengeluarkan permintaan maaf melalui video pada Senin malam, 21 Agustus 2023, tetapi gagal meredam keributan tersebut. Juru bicara RFEF menolak berkomentar mengenai hal itu.
Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa para pemimpin regional RFEF mengadakan pertemuan krisis di Madrid pada Kamis untuk membahas masa depan Rubiales dan pilihan calon penggantinya. Difavoritkan untuk menggantikan Rubiales adalah Pedro Rocha, Ketua Federasi Sepak Bola Extremadura; dan Pablo Lozano, Ketua Federasi Sepak Bola Andalusia.
Rubiales, yang bermain untuk beberapa klub liga bawah di Spanyol, menyelesaikan karier bermainnya pada 2009 bersama Hamilton Academical di Skotlandia. Setahun kemudian, ia ditunjuk sebagai Presiden Asosiasi Pesepak Bola Spanyol (AFE), posisi yang dipegangnya hingga ia mengumumkan pencalonannya untuk jabatan tertinggi RFEF pada 2017. Ia terpilih pada Mei 2018.
Dia berjanji memodernisasi struktur, meningkatkan pergantian pemain, dan membuat federasi lebih transparan, menyusul penangkapan mantan Presiden RFEF Angel Maria Villar atas tuduhan korupsi.
Namun mandat Rubiales penuh dengan kontroversi, termasuk keputusan mengejutkan untuk memecat manajer Spanyol Julen Lopetegui dua hari sebelum pertandingan pembuka Piala Dunia 2018 dan tuduhan melakukan kesalahan terkait kesepakatan jutaan euro untuk memindahkan Piala Super Spanyol ke Arab Saudi.
Ada juga pemberontakan dalam skuad putri Spanyol pada September lalu, ketika sekelompok besar pemain menuntut agar pelatih lama Jorge Vilda dipecat. RFEF mendukung Vilda dan dia mengeluarkan 12 dari 15 pemain yang terlibat perselisihan dari skuad Piala Dunia-nya.
REUTERS
