Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Dirut PT LIB akan Tahan Subsidi ke Klub Liga 2 yang Tak Bayar Tunggakan Gaji Pemain

Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengatakan ada 16 klub Liga 2 yang masih bermasalah dengan gaji pemain.

5 September 2023 | 21.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus saat ditemui usai acara peluncuran Liga 2 2023-2024 di Kantor Pusat PT Pegadaian, Jakarta Pusat, Selasa, 5 September 2023. TEMPO/Randy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus angkat bicara soal kasus tunggakan gaji pemain dari sembilan klub Liga 2 menjelang bergulirnya kompetisi. Ia menyebut pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan seluruh tim peserta, termasuk klub yang bermasalah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dalam dua sampai tiga pekan terakhir ini kami berinteraksi dengan semua klub, bahkan sebenarnya bukan hanya sembilan klub yang ada sekarang ini, tetapi sebelum itu kalau saya nggak salah ada 16 klub yang masih bermasalah," ujar dia saat ditemui usai acara peluncuran Liga 2 2023-2024 di Kantor Pusat PT Pegadaian, Jakarta Pusat, Selasa, 5 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari pertemuan itu, Ferry mengatakan masalah tersebut sedang dalam proses penyelesaian. Ia tak menampik adanya sejumlah hal-hal yang menghalangi dalam usaha mengatasi tunggakan gaji pemain dari klub Liga 2.

Namun dia menegaskan bahwa mereka yang masih menunggak gaji wajib menyelesaikannya sebelum kick off Liga 2 mulai 10 September 2023. Jika tidak, klub tetap bisa ikut berkompetisi tetapi tidak akan mendapat subsidi dari operator.

"Hal lain yang juga kaitannya dengan tunggakan-tunggakan tadi, kami juga akan melakukan sistem cut horse namanya," ucapnya kepada wartawan. "Jadi, kalau memang (masalah tunggakan gaji) belum selesai pada waktu kick off, maka kami akan tahan kontribusinya untuk bisa menyelesaikan tunggakan-tunggakan tadi."

Asosiasi Pesepakbola Profesional (APPI) sebelumnya mengungkapkan ada sembilan klub Liga 2 yang belum menyelesaikan kewajiban atas hak gaji para pemainnya, yakni Gresik United, Persijap Jepara, Kalteng Putra, PSMS Medan, PSPS Riau, Persiraja Banda Aceh, Semen Padang, Persikab Bandung, dan PSKC Cimahi.

PSPS Riau menjadi klub dengan tunggakan gaji tertinggi mencapai Rp 1,5 miliar. Saat ini, kasus tersebut sudah diperkarakan ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC) dengan dua kub, Gresik United dan Persijap sudah menerima putusan. Gresik United diwajibkan membayar utang gaji kepada 22 pemainnya mencapai Rp 160 juta, sedangkan Persijap diharuskan melunasi utang gaji satu pemainnya senilai Rp 20 juta.

Khusus untuk Gresik United, kasusnya juga diserahkan ke NDRC dan keputusannya sudah ditetapkan dengan pihak klub wajib membayar gaji lima pemainnya berkisar Rp 227 juta. Sementara tujuh klub sisanya masih menunggu hasil putusan NDRC.

Randy Fauzi Febriansyah

Randy Fauzi Febriansyah

Jurnalis olahraga Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus