Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Hendri Susilo Punya Jurus Jitu dalam Melatih Persiraja Banda Aceh

Hendri Susilo mempunyai resep untuk mendongkrak mentalitas pemain Persiraja Banda Aceh saat mereka mengarungi Liga 2 2019.

29 Februari 2020 | 20.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banda Aceh – Sukses mengantarkan Persiraja Banda Aceh promosi ke Liga 1 2020, Hendri Susilo kembali dipercaya menangani tim berjuluk Lantak Laju musim ini. Pelatih kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, 54 tahun ini, ingin tim asuhannya ini bisa bersaing di kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mantan pelatih Persisam Samarinda ini mempunyai sejumlah jurus jitu dalam menangani sebuah tim. Ia menciptakan suasana kekeluargaan dalam skuadnya. Menurut dia, saling memahami layaknya sebuah keluarga menjadi kunci penting kesuksesan Persiraja saat mengarungi Liga 2 musim lalu. Itu lah yang ingin dia lanjutkan musim ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hendri telaten mempelajari tipikal setiap anak asuhnya. Dia mengetahui siapa saja pemain yang bisa ditegur di depan umum atau yang harus diajak bicara dari hati ke hati. Ia menegaskan, dalam menangani tim tidak melulu soal taktik dan strategi.

Pendekatan emosional menjadi metode yang diterapkan Hendri. Hal itu sedikit banyak dipengaruhi pengalamannya pernah bekerja sama dengan pelatih seniornya yang dikenal dengan para pemain, seperti Sartono Anwar dan Bertje Matupelwa.

"Saya pikir pelatih-pelatih dulu itu memang gaya latihannya tidak semodern pelatih sekarang tapi bisa menyatukan tim, seperti itulah pendekatan pribadi," kata Hendri. Ia mencontohkan, saat ia kembali ke mess dari pulang kampung membawa oleh-oleh untuk pemain.

Jurus yang diterapkan Hendri untuk Persiraja terbukti ampuh. Keharmonisan di dalam tim membuat anak asuhnya memberikan kemampuan terbaik setiap pertandingan. Klub Aceh yang sebelumnya hanya bisa finis di urutan kedelapan pada Liga 2 musim 2018, bisa merebut tempat promosi ke Liga 1 2020 setelah finis di urutan ketiga Liga 2 2019.

Persiraja Banda Aceh. Antara

Persiraja sebelumnya, musim 2018, mempunyai catatan buruk tiap main di kandang lawan. Hanya sekali menang tandang. Hal itu bertolak belakang dengan penampilannya di kandang sendiri, Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh.

Ketika menangani Persiraja, Hendri langsung membenahi sektor mentalitas pemain. Hasilnya ciamik. Pada musim berikutnya, Lantak Laju menyapu bersih kemenangan kandang ditambah tiga kemenangan tandang, plus menjadi tim paling produktif di Liga 2.

Hasil apik berlanjut di babak delapan besar dengan keluar sebagai pemuncak klasemen. Sempat kalah lewat drama adu penalti melawan Persik Kediri di semifinal, Persiraja akhirnya menasbihkan diri sebagai tim promosi terakhir ke Liga 1 setelah menghempas asa Sriwijaya FC.

Ditanya apa resep Hendri untuk bisa mendongkrak mentalitas Persiraja, Hendri ternyara menggunakan aspek sejarah untuk memacu semangat para pemain. "Saya bilang sama anak-anak, khususnya asal Aceh, mereka sudah pernah dengar suara tembakan di masa konflik dulu, peluru menjadi hal yang biasa. Lalu, mereka juga pernah mengalami tsunami dulu. Jadi, kalau itu sudah pernah dilewati, kenapa harus takut lagi. Ini cuma sepak bola, tidak seberapa dengan apa yang pernah mereka jalani dulu. Lantak laju (lanjut terus)," tuturnya.

Sejumlah pemain Persiraja Banda Aceh berselebrasi usai memenangkan pertandingan melawan Sriwijaya FC pada babak perebutan peringkat 3 Liga 2 Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 25 November 2019. Persiraja berhasil mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 0-1. Foto: Johannes P. Christo

Hendri menyadari putra-putra asli Aceh yang mengisi mayoritas skuad Persiraja musim lalu telah mempunyai spirit “Lantak laju” khas negeri Tanah Rencong. Setelah itu, menurut dia, hanya tinggal mengarahkannya.

Bagaimana dengan pemain di luar Aceh? Menurut Hendri, mereka berhasil disatukan demi satu tujuan yang sama, yaitu mengembalikan nama Aceh di kancah tertinggi sepak bola Indonesia.

Rasa kekeluargaan yang sudah terjali dalam tim yang diasuhnya semusim terakhir kemarin membuat Hendri tetap setia menukangi Persiraja. Ia mengaku menolak beberapa tawaran yang datang kepadanya karena telah berkomitmen dengan manajemen klub Persiraja. Alasan lain, ia merasa Aceh memberikan kesan dan kenangan tersendiri baginya.

Resep jitu Hendri Susilo menangani Persiraja Banda Aceh akan diuji keampuahannya saat tim Lantak Laju ini mengaruhi Liga 1 2020. Apakah ia mampu membawa tim asuhannya ini bersaing di kompetisi sepak bola kasta tertinggi sepak bola di Indonesia?

IIL ASKAR MONDZA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus