Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

Rencana Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong Muncul sebelum Laga Lawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Erick Thohir ingin mengakhiri kontrak Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia lebih cepat. Terhalang jadwal padat kualifikasi Piala Dunia 2026.

6 Januari 2025 | 21.23 WIB

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan tentang pemberhentian pelatih Shin Tae-yong di Menara Danareksa, Jakarta, 6 Januari 2025. TEMPO/M.Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan tentang pemberhentian pelatih Shin Tae-yong di Menara Danareksa, Jakarta, 6 Januari 2025. TEMPO/M.Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan rencana mengakhiri kontrak dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia muncul sejak Oktober 2024. Keputusan itu ia ingin teken sebelum laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan China di Stadion Pemuda Qingdao, pada 15 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Saat itu, Erick ingin mengakhiri kontrak Shin lebih cepat. Namun, menurut dia, waktunya tidak tepat karena padatnya jadwal Indonesia melakoni laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ini sudah dirasakan sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia lawan China, tetapi waktunya terlalu mepet," ucap Erick pada jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.

Setelah melawan China yang diakhiri dengan kekalahan 1-2 itu, Timnas Indonesia melakoni dua laga berikutnya pada November 2024 dengan melawan Jepang dan Arab Saudi. Laga itu berakhir dengan kekalahan 0-4 melawan Jepang dan ditutup dengan kemenangan 2-0 melawan Arab Saudi.

Menurut Erick, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengganti pelatih karena jarak waktu ke pertandingan berikutnya kurang lebih 2,5 bulan, tepatnya melawan Australia dan Bahrain pada 20 dan 25 Maret. "Saya rasa hal yang biasa, memang untuk posisi kualifikasi Piala Dunia ini banyak negara-negara mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya," kata dia.

"Kalau kami hitung-hitung, jika dilakukan saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat. Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari," ujar Erick.

Tentang mengapa Erick ingin memutus kontrak bersama Shin Tae-yong sebelum laga melawan China, ia hanya menyebut, "sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi di internal tim.”

Laga itu sempat diprediksi menjadi kemenangan pertama untuk Indonesia. Namun, hasil berkata lain setelah pasukan tim Garuda menyerah dengan skor 1-2.

Selain soal kekalahan pertama melawan China, laga itu juga menjadi awal panasnya kursi Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas karena saat itu dirinya dinilai terlalu bereksperimen strategi alih-alih menurunkan kekuatan terbaik. Ia juga banyak menerima kritikan karena tak memasukkan pemain anyar Eliano Reijnders ke dalam daftar susunan pemain.

Pernyataan ini sekaligus menepis isu pemecatan Shin karena kegagalannya membawa Indonesia memenuhi target minimal di Piala AFF 2024, yaitu lolos ke semifinal.

Lebih lanjut, pelatih baru yang akan datang berasal dari Belanda dan akan diumumkan pada akhir pekan nanti. Pelatih baru ini ditargetkan membawa Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026. "Semua kandidat yang kami interview di Eropa, mereka setuju dengan target kami. Mereka punya keseriusan untuk menjadi bagian dari legasi kita sebagai negara," tutur dia.

Pelatih Baru Asal Belanda

Dalam konferensi pers yang sama, Erick menjelaskan alasan pelatih baru timnas Indonesia yang menggantikan Shin Tae-yong berasal dari Belanda. Menurut dia, ada faktor kesamaan budaya dengan pemain-pemain diaspora yang memperkuat Indonesia saat ini yang mayoritas besar di Negeri Kincir Angin. "Ya banyak pilihan, bisa Italia, bisa Spanyol, tapi kan tentu dengan jeda 2,5 bulan kita harus berusaha menjaga dinamika. Dinamika yang ada selama ini mengenai kultur," kata Erick.

Selain faktor budaya, ia juga menyebut faktor komunikasi sebagai pertimbangan memilih pelatih untuk timnas Indonesia dari Belanda. Target besar menanti pelatih baru yaitu lolos ke Piala Dunia 2026.
Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan enam poin dari enam pertandingan. Indonesia menyisakan empat pertandingan untuk menentukan nasib ke turnamen yang nantinya untuk pertama kali digelar di tiga negara tersebut.

"Yang menarik, bahwa selain target, pelatih harus membangun filosofi sepak bola di senior dan U-23. Para pelatih yang saya interview sudah mengerti targetnya. Beberapa yang punya nama di sepak bola juga tidak mungkin gabung hanya sekadar jadi kerjaan, tentu mereka juga punya target pribadi untuk membuat sejarah bersama kita lolos Piala Dunia," ucap Erick.

ANTARA

Bagus Pribadi

Bagus Pribadi

Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Jeda yang mencakup olahraga dan seni.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus