Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Debut Kurniawan Dwi Yulianto sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia berlangsung manis. Anak asuhnya menang dalam laga uji coba melawan Timnas Mauritius dengan skor 1-0 di Stadion Wibawa Mukti Ciakarang, Selasa, 11 September. Sebiji gol skuad Garuda dicetak oleh Evan Dimas Darmono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu bagaimana kelanjutan kiprahnya? Pelatih yang semasa menjadi pemain akrab disapa "Si Kurus" enggan berandai-andai menjadi pelatih kepala skuad Garuda dalam Piala AFF November mendatang. Menurut dia, dipanggil untuk menjadi asisten pelatih mendampingi Bima Sakti sudah menjadi sebuah kebanggaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tidak berpikir sampai ke situ (pelatih kepala). Buat saya, kalau ada panggilan untuk Timnas, apapun bentuknya, saya siap," kata Kurniawan dalam jumpa pers usai laga Timnas Indonesia melawan Timnas Mauritius di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa, 11 September 2018.
Sementara itu, gelandang Timnas Indonesia, Evan Dimas mengatakan, siapapun menjadi pelatih kepala, pemain harus respek. Menurut dia, laga yang jadi debut Kurniawan tak jauh beda dengan Luis Milla. "Karena coach Bima juga masih komunikasi dengan coach Luis Milla," kata pemain yang membela Selangor FA.
Laga Timnas Indonesia melawan Timnas Mauritius merupakan debut perdana Kurniawan menjadi asisten pelatih. Kurniawan didapuk menggantikan Bima Sakti dalam laga itu di pinggir lapangan, karena Bima menjalani hukuman dari FIFA setelah insiden kartu merah di Asian Games 2018.
Sebanyak 20 pemain yang dipanggil, mayoritas pemain yang dipakai Luis Milla di perhelatan Asian Games beberapa waktu lalu. Sejak babak pertama, pemain yang dipasang juga masih didominasi pemain Asian Games. Bahkan, di 20 menit babak kedua, hampir semua adalah pemain Asian Games yang rata-rata di bawah usia 23 tahun.
ADI WARSONO