Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas Amerika Serikat, Gregg Berhalter, menganggap laga melawan Jerman di pertandingan persahabatan, Minggu WIB, 15 Oktober 2023, sebagai pengalaman belajar. Di laga itu, mereka sempat unggul lebih dulu lewat gol Christian Pulisic, sebelum kebobolan tiga gol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pulisic membuka skor pada menit ke-27 berkat tendangan indah dari jarak 25 yard. Namun, Jerman yang mendominasi permainan, menyamakan kedudukan selang 12 menit, melalui Ilkay Gundogan. Pemain Manchester City itu menyapu bola pantul dari sentuhan kiper Matt Turner saat berusaha menghentikan laju Leroy Sane.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juara Piala Dunia empat kali itu lantas mencetak dua gol tambahan di babak kedua melalui Niclas Fulkrug pada menit ke-58 dan Jamal Musiala tiga menit setelahnya. Skor 1-3 untuk keunggulan Der Panzer bertahan hingga laga berakhir.
"Ini benar-benar momen yang bagus, sepersekian detik di mana Anda harus berada di posisi yang baik, tidak membuka celah di lini belakang dan di situlah kesalahannya," kata Berhalter.
Menurut Berhalter, pertahanan timnya sempat sulit ditembus. Namun, dia melanjutkan, Jerman adalah tim yang bagus. "Mereka menciptakan peluang mencetak gol (yang bagus) karena kualitas yang mereka miliki di lapangan."
Serangan yang dilancarkan skuad asuhan Berhalter memiliki beberapa momen berbahaya di babak pertama, terutama melalui Tim Weah di sayap kanan. Sementara gol Pulisic lainnya dianulir karena offside dan permohonan penaltinya ditolak.
"Babak pertama, khususnya, saya pikir kami benar-benar bagus," kata Berhalter. "Dan kemudian terjadi beberapa momen. Saya pikir kebobolan gol sedikit terlalu mudah, tapi secara keseluruhan saya senang dengan upaya tim, senang dengan pola pikir dan niat tim."
"Secara keseluruhan senang dengan pengalaman belajar yang baik bagi tim, dan kami tahu kami perlu menjadi lebih baik jika ingin menang," katanya menambahkan.
Pertandingan ini juga menandangi penampilan pertama penyerang Gio Reyna di bawah asuhan Berhalter sejak manajer AS itu dipekerjakan kembali pada Juni dan itu terjadi sejak keduanya sempat berselisih setelah Piala Dunia 2022.
Reyna bermain di babak pertama dan digantikan Luca de la Torre. Hal ini sesuai rencana karena sang pemain baru pulih dari cedea dan baru bermain 26 menit bersama klubnya Borussia Dortmund musim ini.
"Kami pikir 45 (menit) adalah waktu yang sempurna baginya, dan kami ingin memberinya kesempatan untuk mendapatkan 45 menit sejak awal," kata Berhalter.
"Dan saya pikir dia memainkan permainan yang bagus, menunjukkan kualitasnya. Saya pikir semua orang di babak pertama bermain bagus, jadi sangat bagus untuk melihatnya dan bagus memilikinya di lapangan."
Amerika Serikat akan menjalani laga berikutnya melawan Ghana dalam pertandingan bersahabatan di Nashville, Tennessee, Rabu pagi WIB, 18 Oktober 2023. Berhalter ingin tim asuhannya bermain lebih baik di laga itu, setelah mendapat pelajaran dari kekalahan menghadapi Jerman.
"Ini juga tentang mengendalikan tempo permainan, dan itulah yang perlu kami pelajari," kata Berhalter menambahkan. "Dan kami menghabiskan begitu banyak energi juga dengan serangan balik sehingga sulit untuk tetap konsisten dalam semua tindakan, termasuk pertahanan."
"Dan sekali lagi, bagi saya, itu adalah pengalaman belajar. Pertandingan menghadapi lawan seperti itu tidak boleh terlalu terbuka, harus lebih ketat."
Pilihan Editor: Amerika Serikat vs Jerman 1-3: Ini Kata Christian Pulisic Usai Cetak Gol tapi Timnya Kalah
Foto 
