Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi waspada saat timnya menghadapi Arsenal pada pertandingan keempat Liga Champions 2024-2025. Laga ini akan berlangsung di Giuseppe Meazza pada Kamis, 7 November 2024, pada pukul 03.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inzaghi sadar betul bahwa Inter Milan perlu menguasai bola saat menghadapi The Gunners. Menurut dia, tren tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhir di Liga Inggris akan membuat Arsenal berusaha mendominasi pertandingan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arsenal belum pernah menang di liga sejak kemenangan kandang 3-1 atas Southampton pada tanggal 5 Oktober lalu. Hasil itu diikuti oleh kekalahan tandang oleh Bournemouth dan Newcastle United, serta hasil imbang 2-2 di kandang melawan Liverpool. "Kita semua tahu bagaimana tim-tim besar bereaksi setelah kekalahan, lihatlah kami setelah derby, Anda melihat tim-tim yang ingin memperbaiki diri," kata Inzaghi dalam konferensi pers menjelang pertandingan, dikutip dari Reuters.
"Saya melihat pertandingan antara Arsenal dan Newcastle. Bermain di kandang Newcastle tidaklah mudah tetapi itu adalah pertandingan yang terbuka dan menarik. Kami akan menemukan tim yang kalah dan pasti mereka ingin memainkan permainan yang hebat di San Siro,” ujar Inzaghi lagi.
Inter kalah 2-1 dari AC Milan pada akhir September lalu. Setelah itu, Nerrazzurri menang tujuh kali dan seri satu kali di semua kompetisi setelah satu-satunya kekalahan mereka sejauh ini.
Meskipun mengalami kendala di Liga Inggris, tim asuhan Mikel Arteta tidak terkalahkan di kompetisi klub elite Eropa. Kedua tim sama-sama mengantongi tujuh poin di klasemen. "Kami menghadapi salah satu tim terbaik di Eropa, sangat dikenal dengan pelatih yang hebat," kata Inzaghi. "Jika Anda melihat Arsenal di antara 100 tim, tanpa mengetahui namanya, Anda pasti mengenali mereka. Mereka bersaing untuk dua gelar Inggris dua musim terakhir bersama Manchester City.”
"Kami harus berusaha menguasai bola sebanyak mungkin, kami tahu bahwa kami menghadapi tim yang memberikan banyak tekanan ofensif. Kami tahu bahwa itu akan menjadi masalah bagi kami saat mereka menguasai bola, tetapi yang sebaliknya juga benar,” ujar Inzaghi lagi.
Komentari Format Baru Liga Champions
Saat ditanya apakah ia menikmati format baru kompetisi dengan pergantian babak penyisihan grup ke fase liga 36 tim mulai musim ini, pelatih asal Italia itu mengatakan perubahan format menimbulkan tantangan yang lebih besar di Liga Champions. "Ini jauh lebih sulit bagi kami para pelatih, bahkan bagi para pemain," kata Inzaghi.
"Sebelumnya, kami mempersiapkan enam pertandingan melawan tiga lawan, jadi hingga Februari Anda berkonsentrasi pada tiga tim, itu lebih mudah. Sekarang Anda harus memikirkan delapan pertandingan yang berbeda. Sebelumnya, setelah tiga pertandingan pertama, Anda hanya memikirkan posisi di klasemen.”
“Sementara sekarang Anda tahu posisi dan berapa banyak poin yang dibutuhkan, tetapi kemudian mungkin penempatannya ditentukan berdasarkan gol yang dicetak atau kebobolan. Ini mungkin grup yang lebih menarik, lebih menghibur, tetapi juga lebih sulit. Tontonannya meningkat tetapi lebih menuntut,” ucap Simone Inzaghi.