Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PSS Sleman kembali menjalani laga tandang kedua dalam Juli 2019 dengan meladeni tuan rumah Kalteng Putra pada pekan ketujuh Shopee Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, malam ini, Minggu 7 Juli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalteng Putra pada musim ini dipenuhi pemain-pemain yang notabene sering malang-melintang di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Walau begitu, kewaspadaan pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, menghadapi tim asuhan Gomes de Oliviera tidak terfokus pada individu pemain saja melainkan keseluruhan tim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya pikir kewaspadaan secara personal tidak ada. Mereka adalah tim kuat, kerja keras, dan bermain dengan high pressing. Inilah yang harus kita antisipasi. Artinya, bagaimana kita nanti mengantisipasi melihat situasi dan kondisi di lapangan," ulas Seto.
Bermain di Stadion Maguwoharjo sebagai tim tamu bagi Seto tetaplah laga tandang rasa kandang yang menurutnya bukan perkara mudah. Baginya, ada sisi positif dan negatif dari dipilihnya Stadion Maguwoharjo sebagai kandang Kalteng Putra di pekan ketujuh ini.
"Tetap saja ada sisi positif dan negatifnya. Harapannya di hadapan publik sendiri menambah motivasi pemain dan tidak menjadi beban. Sebenarnya semua sama baik laga away-home bahkan away rasa home," tuturnya.
Kalteng Putra sejauh ini sudah dua kali meraih kemenangan di laga tandang. Secara peringkat di papan klasemen hingga pekan ke-7, mereka juga ada di posisi yang lebih baik daripada PSS. Karena itu, Seto tetap mewanti-wanti pemainnya untuk selalu fokus.
"Kalteng Putra juga memiliki rekor dua kali menang di laga tandangnya, malah away mainnya bagus. Sedangkan besok mereka bermain di kandang rasa away, inilah yang patut kita waspada. Di satu sisi Kalteng Putra juga pernah dua kali kalah di laga kandangnya, situasinya bisa berubah-ubah," kata Seto Nurdiyantoro.
PSS-SLEMAN.CO.ID