Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mauricio Pochettino resmi telah mundur dari posisi pelatih Chelseasetelah melakukan pertemuan dengan para petinggi klub London tersebut, Selasa, 21 Mei 2024.
"Chelsea FC mengonfirmasi bahwa pihak klub dan Mauricio Pochettino sepakat untuk berpisah," kata Chelsea dalam pernyataan di situs resmi mereka.
Kepergian Pochettino ini terjadi setelah pertemuannya dengan dua direktur olahraga Paul Winstanley dan Laurence Stewart, serta co-owner Behdad Eghbali selama dua hari terakhir. Padahal Chelsea bisa finis keenam klasemen Liga Inggris dan lolos ke Liga Conference seusai menang menang 2-1 atas Bournemouth.
Pelatih asal Argentina tersebut hanya melatih The Blues selama satu tahun setelah ditunjuk pada 29 Mei 2023. Sia mencatat meraih 27 kemenangan, 10 imbang, dan 14 kekalahan dari 51 laga bersama Chelsea.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, catatan tersebut terbilang buruk setelah dia dibekali skuad mahal di bursa musim panas lalu.
Chelsea mengeluarkan uang lebih dari 500 juta poundsterling untuk menggaet banyak pemain termasuk memecahkan rekor transfer saat mendatang Moises Caicedo dengan nilai 115 juta poundsterling.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pochettino dalam pernyataannya mengucapkan terima kasih kepada para petinggi klub karena telah memberikannya kepercayaan untuk menangani Chelsea.
"Terima kasih kepada pemilik klub. Klub dalam posisi yang bagus untuk terus melaju di Liga Premier League Inggris dan Eropa dalam beberapa tahun ke depan," ujar Pochettino.
Selain Pochettino, empat asistennya juga ikut meninggalkan Stamford Bridge yakni Jesus Perez, Miguel d'Agostino, Toni Jimenez, dan Sebastiano Pochettino.
"Atas nama Chelsea, kami ingin menunjukkan rasa terima kasih atas pengabdian Mauricio musim ini. Dia akan selalu disambut di Stamford Bridge kapanpapun itu dan kami mendoakan yang terbaik untuk karier kepelatihannya," ujar Direktur Olahraga Chelsea Paul Winstanley dan Laurence Stewart dalam sebuah pernyataan bersama.
Pilihan Editor: Manchester United Finis Terburuk di Era Premier League, Apa Kata Erik ten Hag?